Kejahatan
kartu kredit telah menimbulkan kerugian yang sangat besar setiap tahunnya.
Memang kejahatan semacam ini belum banyak menjadi perhatian di Indonesia.
Namun seiring berkembangnya zaman di mana penggunaan kartu kredit di Indonesia
menjadi semakin umum, kejahatan kartu kredit berkembang demikian pesatnya di
negara kita ini. Untuk menghindarinya tentu kita harus tahu lebih dalam tentang
kejahatan ini.
Pencurian
adalah bentuk yang paling umum dari kejahatan kartu kredit ini, tapi ternyata
masih banyak bentuk lainnya. Di mana Anda merespon sebuah promo yang tidak
jelas yang meminta Anda menghubungi alamat di tempat yang jauh untuk
mendapatkan paket wisata gratis Anda atau paket wisata dengan harga murah. Anda
diminta harus menjadi anggota klub perjalanan itu terlebih dulu dan akan
ditanya nomor kartu kredit Anda dengan alasan untuk memudahkan pembayaran.
Transaksi yang tidak pernah Anda lakukan akan muncul di tagihan Anda dan tentu
saja Anda tidak pernah mendapat paket wisata seperti yang dijanjikan. Selain
itu, melalui telepon Anda bisa dijebak dengan hadiah yang mengiurkan Anda,
sehingga pihak penipu (yang menelpon) berhasil menggaet Anda untuk menyebutkan
nomor kartu kredit milik Anda.
Kejadian
ini bisa menimpa siapa saja yang memiliki kartu kredit. Mereka biasanya
menghubungi melalui telepon baik telepon genggam, kantor atau rumah. Cara
mereka bicara biasanya agak memaksa dan bila Anda tidak terbiasa serta tidak
sengaja menyebutkan nomor kartu kredit, maka jadilah ada biaya terdebit.
Biasanya yang seperti itu adalah dari tour n travel yang mengaku bekerja
sama dengan bank penerbit kartu kredit yang kita punya. Dengan bilang kita
beruntung dapet hadiah/bonus dan segala macam iming-iming yang kadang membuat
kita tergiur seperti dapat voucher menginap gratis, voucher
pesawat terbang dan lain-lain. Walaupun sebenarnya jika kita konfirmasi ke customer
service penerbit kartu kredit tersebut adalah tidak benar. Jadi itu semacam
penipuan promosi dengan membawa kartu kredit.
Namun
anehnya data yang mereka bilang betul semua (setidaknya jika waktu Anda mengisi
aplikasi kartu kredit tidak bohong) sampai mereka tau nomor telepon gengam Anda.
Itu semua bisa terjadi karna ternyata data kita bisa dishare atau
dilihat oleh pihak-pihak lain, walaupun mungkin Anda telah memberi izin (yang
mungkin tidak Anda perhatikan waktu mengisi aplikasi kartu kredit) secara tidak
langsung.
Jika
kebetulan kejadian itu menimpa Anda jangan ragu untuk menolak dengan tegas
ataupun kalau misalnya orang tersebut bilang sudah terdebit jangan ditanggapi
karena itu semua bohong. Hanya akal-akalan dari pihak marketing tour n
travel tersebut. So be carreful menggunakan kartu kredit karna ada
1001 macam cara dan penawaran yang akan menghampiri, yang mungkin akan
mengganggu.
Memang
tidak mudah untuk mencegah kejahatan kartu kredit ini, tetapi ada beberapa hal
yang perlu Anda perhatikan untuk meminimalkan kemungkinan bagi seorang penjahat
untuk menyalah-gunakan kartu kredit Anda. Tanda kalau kartu kredit Anda telah
disalah-gunakan.
Dalam
tagihan kartu kredit Anda terdapat transaksi yang tidak pernah Anda tanda
tangani. Kreditor menginformasikan pada Anda kalau ada aplikasi kredit yang
mereka terima atas nama dan alamat Anda yang mana tidak pernah Anda isi. Anda
tidak lagi menerima tagihan resmi dari kartu Anda. Agen kartu kredit
menginfomarsikan pada Anda kalau ada permintaan pembukaan nomor kartu kredit
baru atas nama Anda, tetapi Anda tidak pernah merasa melakukannya.
Jika
Anda sudah memiliki dan menggunakan kartu kredit dalam berteransaksi, serta
ingin aman terhadap penipuan dengan iming-iming bonus atau hadiah, maka ada
beberapa hal bagi Anda yang harus selalu Anda lakukan dan bebrapa hal lagi yang
harus Anda hindari, yaitu:
a. Yang harus
selalu Anda lakukan
·
Tanda tangani kartu Anda begitu Anda terima.
·
Pakailah password yang sulit jika Anda
harus menerima tagihan kartu Anda secara online.
·
Bawalah kartu kredit yang benar-benar Anda
perlukan. Jangan bawa kartu tambahannya yang jarang Anda pakai.
·
Jangan letakkan kartu Anda dalam dompet Anda.
Taruhlah di tempat menyimpan kartu nama atau kantung kecil lain yang
bersleting.
·
Lindungi nomor kartu Anda sehingga orang lain
tidak bisa meng-copy-nya atau memfotonya.
·
Simpan catatan semua nomor kartu Anda, tanggal
berakhirnya masa berlaku dari kartu Anda dan telpon dan alamat masing-masing
perusahaan penerbit kartu di tempat yang aman. Selalu perbarui daftar ini tiap
kali Anda dapat kartu baru.
·
Perhatikan kartu Anda selama transaksi, dan
mintalah kembali secepatnya. Jangan sampai biarkan kartu Anda lepas dari
perhatian Anda.
·
Sobeklah di mana saja nomor kartu Anda pernah
tertulis.
·
Batalkan dan hancurkan kuitansi salah.
·
Hancurkan karbon bekas transaksi.
·
Sobek bekas tagihan yang Anda terima.
·
Simpanlah kuitansi agar bisa Anda gunakan untuk
membandingkannya dengan tagihan yang Anda terima.
·
Segera tanyakan tagihan yang mencurigakan dan
buatlah pengaduan ke penerbit kartu.
·
Segera buka dan periksalah tagihan kartu Anda
dan pastikan tidak ada tagihan yang janggal. Biasakan perlakukan tagihan kartu
Anda seperti Anda memeriksa tabungan Anda. Periksalah tiap bulan.
·
Beritahu segera perusahaan penerbit kartu jika
Anda melakukan pergantian alamat.
b. Yang harus
Anda hindari:
·
Meminjamkan kartu kepada orang lain.
·
Meninggalkan kartu atau kuitansi begitu saja.
·
Menuliskan nomor PIN Anda pada kartu kredit atau
di mana saja yang jadi satu dengan kartu Anda untuk menjaga kemungkinan ketika
dompet Anda hilang).
PIN (Personal Identification Number) adalah kode
untuk memverifikasi account atau rekening bank, dan digunakan untuk
transaksi dalam pengambilan uang di ATM, biasanya PIN berpasangan dengan kartu
kredit ataupun kartu debit. Nomor pin biasanya 4 digit, meskipun saat ini sudah
ada beberapa bank yang menggunakan 6 digit untuk menghindari cracking
PIN. Pada umumnya saat pembuatan kartu ATM ataupun kartu kredit, costumer
diberi Nomor PIN yang terbungkus kertas carbonize yang merupakan PIN
pertama kali /default atau digenerate oleh Bank.
Dalam pembuatan PIN tidak
dilakukan secara acak tetapi mempunyai pola, dan pola pengacakan tersebut
dilakukan oleh sebuah mesin yaitu, HSM (Hardware Security Modul).
Pembuatan PIN hanya menggunakan data berupa angka, sehingga tidak mungkin
terdiri dari huruf meskipun nantinya prosesnya menggunakan bilangan hexadecimal
yang pada akhirnya PIN tersebut berupa angka. Proses pengacakannya pun
mempunyai metode, sesuai dengan mesin yang digunakan jadi proses pengacakannya
berbeda – beda. Dan memiliki standar pengacakan PIN, misalnya standar +1
Angka sebelum +1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Angka sesudah +1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
Sebagai contoh di atas, bila No PIN : 3570 maka
angka sebelum diacak = 2469
Karena vitalnya fungsi PIN, maka nomor PIN harus
dirahasiakan.
Untuk menjaga kerahasiaan nomor PIN sebaiknya:
Untuk menjaga kerahasiaan nomor PIN sebaiknya:
a. Tidak memberikan nomor PIN ke orang lain.
b. Tidak menulis nomor PIN dibelakang kartu kredit ataupun kartu ATM.
c. Hindari nomor PIN dengan referensi tanggal lahir, nomor telephone,
dan tidak mencatat di tempat sembarangan.
·
Merespon e-mail yang meminta Anda
memberitahukan informasi kartu kredit Anda lewat e-mail.
·
Merespon e-mail yang meminta Anda masuk
ke sebuah website untuk memverifikasi informasi kartu Anda. Ini biasanya
adalah kejatahan phishing
·
Mengisikan informasi kartu Anda pada website
yang bukan termasuk dalam situs yang aman dan terproteksi.
·
Menanda-tangani tanda terima yang kosong. Waktu
Anda tanda tangan suatu kuitansi, coba beri garis pada ruang kosong di atas
total transaksi.
·
Menulis nomor kartu di kartu pos atau di luar
amplop.
·
Memberi tahukan nomor kartu Anda lewat telpon
kecuali memang itu perusahaan yang Anda tahu bisa dipercaya dan punya nama
baik. Jika Anda ragu akan perusahaan itu, periksalah di kantor perlindungan
konsumen.Perusahaan yang baik tidak akan menelpon Anda untuk menanyakan nomor
kartu Anda.
·
Memberikan informasi tentang kartu Anda ketika
Anda ditanya lewat telpon. Sebagai contoh, Anda diberi tahu kalau ada masalah
dengan komputer dan si penelpon butuh untuk memverifikasi sejumlah data. Jika
Anda kehilangan atau menjadi korban kejahatan kartu kredit
·
Segera telpon perusahaan penerbit kartu Anda.
Sekarang sudah banyak perusahaan mempunyai nomor bebas pulsa dan siap
menerima pengaduan selama 24 jam. Berdasarkan hukum, begitu Anda melaporkan
adanya kehilangan atau pencurian, Anda tidak akan bertanggung jawab lebih
lanjut untuk tagihan yang tidak sah. Jika Anda mencurigai adanya penyalah
gunaan, Anda akan diminta menanda-tangani pernyataan di bawah sumpah bahwa Anda
tidak membuat transaksi seperti yang Anda adukan.
- Laporkan pada pihak kepolisian dan mintalah salinan dari laporan pengaduan Anda.
- Tutup kartu Anda.
- Pertimbangkan untuk menutup rekening bank Anda dan bukalah yang baru.
- Mintalah agen kartu kredit Anda untuk mencatat pada data kredit Anda kalau Anda adalah korban kejahatan kartu kredit. Minta mereka untuk segera menghubungi Anda sebelum membuka nomor baru atas nama Anda.
waw... ngeri ya... thanks infonya
ReplyDelete