Tuesday, March 13, 2012

Indera Pengecap (Lidah)


Ada pribahasa “lidah lebih tajam daripada pedang”, di mana lidah tersebut sebagai salah satu angota mulut, yang mana mulut tersebut sebagai alat untuk berucap atau salah satu alat komunikasi secara bahasa dengan orang lain ataupun dengan makhluk lain. Bahkan kita berdoa, membaca, atau mngucap kalimat-kalimat toyyibah untuk mengingat Tuhan dan banyak hal lain lagi yang berhubungan dengan fungsi lidah.
Seseorang itu baik ataupun buruk, salah satunya dapat dilihat dari apa yang ia ucapkan. Sehingga organ tersebut sebagai salah satu pintu untuk membuka mata batinnya. Dan dengan lidah juga dapat menutup atau membutakan mata batin yang dimilikinya. Maka dengan alat ini kita dapat mebuka dan menajamkan mata batin, yaitu dengan cara membersihkan menjaga dari ucapan-ucapan buruk yang dapat menutup mata batin tersebut. Dan juga sering melapalkan kalimat-kalimat toyyibah yang dapat mengingat Tuhan, sehingga dapat terbukalah mata batin.
Di samping itu, manusia tercipta dengan memiliki lidah yang dapat membedakan rasa manis, asam, asin, dan pahit. Di mana lidah merupakan alat pengecap atau perasa lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit-parit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.
Dalam bagian depan lidah manusia terdapat empat jenis reseptor kimiawi yang berhubungan dengan empat rasa tersebut. Ketika manusia makan maka repon kimiawi tersebut akan mengubah rasa menjadi sinyal listrik dan meneruskan sinyal listrik tersebut ke dalam otak. Di otak sinyal tersebut ditafsirkan rasa apa yang sedang dimakan tersebut. Katika urat syaraf yang menghubungkan antara reseptor dan otak rusak, maka dapat dipastikan manusia akan mati rasa.

No comments:

Post a Comment