Tuesday, March 13, 2012

Indera Pembau (Hidung)


Alat kelima yang diciptakan Tuhan untuk manusia adalah hidung, yaitu berfungsi sebagai alat penciuman. Dengan hidung kita dapat merasakan berbagai aroma yang diciptakan Tuhan. Dengan hidung pula manusia bisa bernafas dan menghirup udara yang begitu menyegarkan.
Bisa kita bayangkan apabila kita tidak bisa menghirup udara untuk bernafas, karena sakit flu atau ada gangguan penyakit lain dan tidak bernafas secara normal. Sehingga harus diberikan nafas buatan atau diberikan oksigen sehingga paru-paru kita bisa terus berfungsi.
Secara ilmu pengetahuan, indera pembau (hidung) berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.
Ketika wangi parfum didekatkan pada hidung, maka molekul yang mudah menguap dari parfum tersebut dipancarkan ke reseptor dalam rambutnya yang lembut di bagian epithelium hidung dan terjadilah interaksi. Interaksi ini dikirim ke otak sebagai sinyal listrik dan diterima sebagai bau. Demikian juga benda-benda lain yang memiliki bau, akan diterima oleh hidung dan disampaikan ke otak sebagai sinyal-sinyal listrik. Otak yang menerima sinyal listrik tersebut tidak pernah bersentuhan langsung dengan molekul tersebut, karena ia berada di ruangan yang benar-benar terisolasi.

No comments:

Post a Comment