Pelan tetapi pasti, demikian pertumbuhan penggunaan kartu (plastic
money atau uang plastik) dalam sistem pembayaran. Tahun 1994, pangsa
transaksi global personal dengan uang tunai (kas/cek) sebesar 84 persen,
sisanya menggunakan uang plastik. Tahun 1998 pangsa kas/cek turun menjadi 79,3
persen dan kartu 18,7 persen. Transaksi yang dimaksudkan adalah nilai pasar
barang dan jasa yang dibeli.
Transaksi dengan kartu, melibatkan jutaan jumlah kartu baik
merek lokal maupun internasional. Meski ada jutaan nama kartu, yang sangat
mendominasi adalah merek Visa di urutan pertama, Master Card (MC) di urutan
kedua, American Express (Amex) di urutan ketiga. Pesaing lain, meski jauh di
belakang adalah Japan Card Bureau yang merajai pasaran Jepang (JCB Card),
Diners Club, dan Eurocard (banyak beredar di Eropa). Selebihnya adalah jutaan
merek kartu lainnya.
AS adalah pasar utama dan pionir dalam bisnis kartu. Dari
merek kartu utama itu, hanya JCB dan Eurocard yang lahir di luar AS. Kartu
Visa, praktis merajai industri kartu dengan pangsa 60 persen dari seluruh kartu
yang beredar di sebagian besar negara-negara di dunia. Selebihnya yang 40
persen adalah transaksi yang menggunakan kartu merek MC, Amex, Diners, JCB,
Eurocard dan lainnya.
Dilihat dari sejarah munculnya penggunaan kartu-ditandai
dengan terbitnya kartu kredit pertama yang sebenarnya-Visa bukan pertama meski
terbesar. Master Card International (MC) memulai debutnya di penghujung tahun 1940-an,
ketika sejumlah bank di AS menerbitkan semacam kertas khusus bagi nasabahnya.
Kertas berupa traveler's check (cek perjalanan) itu bisa dipakai sebagai
alat pembayaran di toko-toko lokal. Lalu tahun 1951 The Franklin National Bank
di New York
memperkenalkan kartu kredit riil yang pertama.
Dekade berikutnya, sejumlah franchise berkembang
dengan bank tertentu di sejumlah kota
besar di AS. Sejumlah bank menerbitkan kartu, dipadu dengan kesediaan merchant
menerima kartu sebagai alat pembayaran, yang ditawarkan pada mereka yang
memilih penggunaan kartu sebagai alat bertransaksi. Pada tanggal 16 Agustus
1966, para merchant dengan bank-bank itu membentuk asosiasi bernama
Interbank Card Association (ICA).
Beda dengan organisasi pesaingnya, ICA tidak didominasi sebuah bank penerbit
tetapi sekumpulan bank-bank. Anggota komite dibentuk menjalankan asosiasi itu,
dengan menyusun peraturan soal otorisasi, kliring dengan settlement
(menangani penyelesaian transaksi). Asosiasi juga menangani aspek pemasaran,
keamanan, dan aspek legal yang melandasi jalannya organisasi. Tahun 1968, ICA memulai debut
internasionalnya dengan menambah jaringan di Meksiko lewat Banco National.
Kemudian, tahun 1969 dibentuk pula aliansi dengan Eurocard di Eropa. Tahun itu
juga anggota dari Jepang bergabung. Asosiasi bernama ICA itu, kemudian berubah nama menjadi Master
Card International.
Dekade 1970-an jaringan semakin meluas ke Afrika, dan Australia.
Dekade 1980-an ditandai pula dengan pelebaran jaringan ke Asia
dan negara lain di Amerika Latin. Tahun 1988, adalah era pertama kali kartu
Master Card diterbitkan di Uni Sovyet sebelum terpecah-pecah. Kini terdapat
kantor MC di lebih dari 30 negara termasuk India, Thailand, Cile, Korea
Selatan, dan Taiwan. MC juga merupakan pionir dalam banyak hal yang berkaitan
dengan industri pembayaran (payments industry).
Tahun 1981, MC pertama kali memperkenalkan program kartu
emas (gold card), 1983 pertama menggunakan “laser hologram” sebagai alat
pencegah pemalsuan, 1987 MC memasarkan kartu pertama di Cina, tahun 1992
Maestro (kartu debit Master Card) merampungkan transaksi debit online
pertama di AS.
Kartu terkenal lainnya dari AS, adalah merek Amex.
Kelahiran kartu itu dibidani American Express Company-berdiri tahun
1850-penyedia jasa perjalanan global (global travel), keuangan, dan
jaringan jasa-jasa lainnya-berdiri tahun 1850. Sebagai penyedia jasa global
travel, tahun 1963 diluncurkan pula kartu International Dollar Cards, yang
kemudian menjadi kartu-kartu merek Amex. Peluncuran itu diterbitkan dan
dikomunikasikan langsung dari Inggris Raya.
Jepang, adalah negara di luar AS dan Eropa yang memiliki
jati diri tersendiri soal kartu, yakni JCB Card. Kelahiran JCB, diawali dengan
berdirinya Japan Credit Bureau, serta Osaka Credit Bureau (OCB) tahun 1961.
Kemudian tahun 1968, JCB dan OCB bergabung jadi satu mengambil nama JCB. Tahun
1981, JCB mengembangkan operasi internasional ditandai dengan pendirian JCB
International (Asia) Ltd. Kartu JCB pertama
yang diterbitkan di luar Jepang adalah di Hongkong. Tahun-tahun berikutnya, JCB
terus melebarkan sayap hingga ke AS dan negara lainnya. Tahun 1996, kartu JCB
sudah diterima di 150 lebih negara dengan penjualan melebihi 4 trilyun yen.
Tahun itu juga JCB Card di Indonesia, Filipina, dan Arab Saudi.
Bicara soal kartu, Visa jelas adalah rajanya. Sejarahnya
diawali tahun 1958, ketika Bank of America meluncurkan kartu berwarna biru,
putih, dan emas merek Bank Americard di California. Tahun 1970, sebuah asosiasi
bernama National Bank Americard, Inc didirikan untuk menangani pemasaran kartu
itu. Tahun 1974, Bank of America mendirikan perusahaan internasional bernama
IBANCO, menangani pemasaran lisensi bisnis kartu Bank Americards Inc, di luar
AS. Tahun 1976, IBANCO berubah nama menjadi Visa International dan nama National
Bank Americard, Inc berubah menjadi Visa USA. Meski bukan yang pertama
tetapi Visa adalah yang terutama dalam banyak hal. Tak heran Visa menyebut
dirinya sebagai the "World's Best
Way to Pay and Be Paid" (cara terbaik untuk
membayar atau dibayari). Dia juga merupakan sistem pembayaran terbesar untuk
konsumen, bisnis, dan lembaga pemerintahan. Visa-yang bermarkas di San
Francisco (AS) kini memiliki 21.000 lembaga yang menjadi anggotanya, 970 juta
lebih kartu dengan berbagai logo dan fungsi, diterima di 300 negara (dengan 18
juta lebih lokasi), volume tahunan 1,5 trilyun dollar AS (September 1999). Visa
yang menduduki “top 15 global brands” untuk berbagai kategori, juga memiliki
jaringan ATM di 550.000 lokasi yang ada di 120 negara. Tahun 1999, Visa memroses
25 milyar transaksi konsumen per tahun.
Sejarah kartu yang paling lengkap adalah Diners Club
Internasional. Itu bermula pada tahun 1949, ketika Frank McNamara makan malam (dinner)
di sebuah restoran di New York.
McNamara tidak dapat membayar makanan tersebut karena dia lupa membawa
dompetnya. Untung sang istrinya menyelamatkannya dari dilema tersebut, meski
dia tidak pernah melupakan kejadian yang memalukan itu. Dari kejadian itu, dia
berjanji agar hal serupa tak terjadi lagi, padanya dan pada orang lain.
Melalui pengacaranya, Ralph Schneider, Frank McNamara
menciptakan Diners Club pada tahun 1950. Kartu pertama ini dibagikan kepada 200
orang, merupakan teman pribadi dan kenalannya. Sebanyak 14 restoran di New York bersedia
menerima kartu tersebut. Bisnis berubah dengan cepatnya dan Diners Club terus
mengepakkan sayapnya. Pada akhir tahun itu juga, pemegang kartu bertambah
demikian pula kota-kota besar semakin bertambah yang menerima kartu ini yakni
New York, Miami, Boston, Chicago, Los Angeles dan San Francisco. Tahun 1953
Diners Club menjadi kartu debit pertama yang diterima secara internasional
ketika pebisnis di Inggris, Kanada, Meksiko, Kuba setuju menerima kartu
tersebut.
Diners Club memiliki kantor cabang di 17 kota, termasuk
Honolulu dan London dan dengan cepat dan pasti merambat ke kota-kota lain di
zona Eropa, Afrika, Australia dan daerah lainnya dan diterima oleh banyak badan
usaha. Pendiri Diners Club meninggal dunia pada tahun 1957 saat berumur 40
tahun. Pada tahun itu Diners Club dibuka di Italia berkantor pusat di Roma, di
Swis dan Venezuela
dan setiap bulannya anggota pemegang kartu bertambah 15.000. Tahun 1958, IRS
mulai meminta laporan lengkap biaya bisnis penggunaan kartu Diners Club, yang
menyebabkan semakin meningkatnya permintaan atas kartu Diners Club. Peningkatan
di tahun itu juga, lebih dramatis lagi seperti pembukaan operasinya di Belanda,
dan menjadi sponsor pertandingan sepakbola Amerika, serta merupakan perusahaan
besar pertama pemasang iklan di televisi dan memperluas pemakiannya di segala
jenis perusahaan misalnya telegram, perusahaan obat, perusahaan konveksi, hotel
dan perusahaan lainnya.
Asia mulai kemasukan kartu ini pada tahun 1960 yakni di
Hongkong, Jepang, Malaysia,
dan Thailand.
Tahun 1961, Diners Club berusaha bergabung dengan Hilton Credit Corp namun
tidak berhasil. Diners Club membuka pelayanan pasar eksekutif bagi anggotanya
dan mengubah bentuknya dari kertas menjadi kartu plastik dan membuat kontrak
dengan Dashew Business Machines untuk pembuatan kartu. Diners Club
mengakuisisi/ mendapatkan Simpson Factors Corporation dan dua cabangnya yakni
McMullen Factors dan Customs Credit Corp., pembelian yang besar yang membuat
harian The New York Times menyebutnya "gerakan diversifikasi utama
yang pertama."
Perkembanganya berlanjut lagi pada tahun 1962, Phillips
Petroleum Co, Union Oil Co.of California, Divisi Pennzoil dari South Penn Oil
Co., Jenney Manufacturing Co., dan Sunoco menerima kartu ini. Diners Club
meraih penjualan di Southern General Factors, Inc, dan Financial Services,
Inc., yang berbasis di High Point, Carolina Utara. Tahun 1965, Diners Club
memperkenalkan automatisasi komputer dan prosedur tagihan dengan mengunakan
komputer. JC Penney mencoba mengaukusisi/memperoleh Diners Club dan demikian
juga Chase Manhattan juga berusaha memperoleh Diners Club.
Pada tahun 1966, perusahaan keuangan di Bulgaria dan Hongaria menjadi agen
Diners Club. Diners Club memutuskan memasukkan lebih banyak lagi artikel
perjalanan dalam perusahaan majalahnya dan mengubah judul publikasinya itu
dengan nama "Signature". "Signature" memdeklarasikan
pertama kali bahwa setiap tagihan ditangani dengan "computer to computer
basis". Diners Club bersama dengan majalah Holiday
mendirikan Wayfarers Club, klub baru untuk para pelancong. Tahun 1967, Diners
Club bergerak ke arah bisnis travel dengan membeli 60 juta dollar volume-Fugazy
Travel, perusahaan travel terbesar ketiga di Amerika. Diners Club kemudian
menguasai pasar di Ekuador dan Peru.
Diners Club memperkenalkan perusahaan kartu pertama yang
memberikan program asuransi otomatis bagi perjalanan lewat udara. Tahun 1970
Diners Club memperkenalkan sebuah progrm autorisasi kartu kredit. Tahun 1973,
hak monopoli Diners Club buka di Indonesia bersamaan dengan
Singapura. Tahun 1980 Ketua Continetal Corp., John B Ricker, Jr-yang sebelumnya
telah membeli Diners-memperkenalkan kartu Diners Club di Cina. Kemudian
Citicorp mengakuisisi Diners Club dari Continental Corp. dan Diners Club du
Maroc.
Tahun 1983, diperkenalkan kartu disain plastik yang lebih sulit
untuk dipalsukan. Pada tahun 1987 kartu Diners telah dapat digunakan untuk
mengakses uang kas melalui ATM di seluruh dunia. Tahun 1990, majalah Life
mendeklarasikan Frank McNamara salah satu dari 100 orang Amerika yang
berpengaruh abad 20 ini. Citicorp menjual kepemilikan minoritasnya pada Diners
Club di Jepang kepada Fuji Bank Group dan Biro Perjalanan Jepang. Pada tahun
1994, Bank Dunia memilih Diners sebagai instrumen transaksi atas rekening
perusahaannya. Mereka juga memperluas penggunaan kartu di berbagai perusahaan
multinasional yang dominan. Tahun 1998, sebuah panel yang disponsori American
Management Association International mendeklarasikan bahwa Frank McNamara's
Diners Club merupakan satu dari 75 hasil keputusan manajemen yang terbesar yang
pernah dibuat. Diners Club memenangkan penghargaan prestisius, yakni Freddie
Award untuk "Best Frequent Traveler Affinity Charge/Credit Card".
Dilihat dari negara asal lahirnya kartu-kartu dengan merek
ternama itu, kesimpulan yang bisa ditarik adalah semuanya lahir dan berkembang
di negara yang perekonomiannya sangat besar, dan berkembang pesat. Di negara
seperti itu, mobilitas warga yang tinggi, kebutuhan akan efisiensi, termasuk
dalam transaksi, jaringan bisnis yang semakin meluas, bermunculan inovasi dalam
sistem pembayaran.
No comments:
Post a Comment