Tuesday, March 13, 2012

Tanda-tanda Penyakit Hati


Hati manusia, senantiasa bolak-balik, tiada tetap. Kadang ia bersih, kuat iman, bercahaya, lemah-lembut, tetapi suatu saat menjadi kotor, lemah iman, gelap gulita, buta, keras membatu terhadap kebenaran. Di antara penyebab hati yang kotor adalah tiada beriman kepada Tuhan dan banyak berbuat kesesatan.
Orang yang hatinya kotor dan sakit akan mudah digoda setan yang menjerumuskannya kepada perbuatan maksiat, dosa, dan kezaliman. Tuhan berfirman:
''Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat',' (QS. 22: 53).
Orang yang kotor hatinya karena perbuatan dosa dan jahat, hatinya menjadi buta dan tidak dapat menerima pelajaran dan peringatan. Akhirnya, hilanglah rasa percaya atau iman, dan orang itu akan selalu mengikuti kehendak nafsunya.
Tuhan berfirman:
''Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya, dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?'' (QS. 7: 100).
Sebaliknya, beruntunglah orang yang menyucikan hatinya dengan cahaya iman, rasa percaya, dan amal saleh. Hati yang suci yang akan selalu mendapatkan petunjuk Allah dan tidak mudah digoda setan untuk berbuat mungkar atau maksiat, akhirnya nafsu pun akan tetap tenang. Iman yang baik dan senantiasa mengingat Tuhan membuat orang menjadi tenteram hatinya.
Tuhan berfirman:
''(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.” (QS. 13: 28).
Orang yang senantiasa membersihkan hati dari berbagai penyakitnya akan tampil sebagai orang yang mukhlis, yaitu orang yang ikhlas menjalankan ibadah dan semua aktivitas kehidupan. Segala hal yang ia lakukan hanya dipersembahkan kepada Allah. Orang seperti ini sulit digoda dan disesatkan setan. Tuhan berfirman:
''Iblis menjawab, 'Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka','' (QS. 38: 82 – 83).
Hati yang bersih bersemai di dalamnya takwa kepada Tuhan. Takwa ini yang mendorong orang selalu menjalankan perintah Tuhan dan menghentikan segala larangan-Nya. Agar hati selalu membimbing kita kepada kebaikan, maka ia harus disucikan dari berbagai penyakit hati dan dosa-dosa yang kita lakukan.
Manusia yang mempunyai penyakit di dalam hatinya mempunyai tanda-tanda, yaitu pertama, kehilangan cinta yang tulus. Orang yang mengidap penyakit hati tidak akan boleh mencintai orang lain dengan benar. Dia tidak mampu mencintai keluarganya dengan ikhlas. Orang seperti itu agak sulit untuk mencintai Nabi, apalagi mencintai Tuhan yang lebih abstrak. Kera ia tidak dapat mencintai dengan tulus, dia juga tidak akan mendapat kecintaan yang tulus dari orang lain. Sekiranya ada yang mencintainya dengan tulus, ia akan curiga akan kecintaan itu.
Kedua, kehilangan ketentraman dan ketenangan batin. Ketiga, memiliki hati dan mata yang keras. Pengidap penyakit hati mempunyai mata yang sukar terharu dan hati yang sulit tersentuh. Keempat, kehilangan kekhusyukan dalam ibadat. Kelima, malas beribadat atau beramal. Keenam, senang melakukan dosa. Orang yang berpenyakit hati merasakan kebahagiaan dalam melakukan dosa. Tidak ada perasaan bersalah yang mengganggu dirinya sama sekali.
Di antara taubat yang tidak diterima Allah ialah taubat orang yang tidak pernah merasa perlu untuk bertaubat kerana tak merasa berbuat dosa. Kali pertama seseorang melakukan dosa, ia akan merasa bersalah. Tetapi saat ia mengulanginya untuk kedua kali, rasa bersalah itu akan berkurang. Setelah ia berulang kali melakukan maksiat, ia akan mulai menyenangi kemaksiatan itu. Bahkan ia menjadi ketagihan untuk berbuat maksiat terus-menerus. Ini menandakan orang tersebut sudah berada dalam kategori penyakit hati yang sudah parah (kronis). Allah menjelaskan dalam firman-Nya:
"Dalam hatinya ada penyakit lalu Allah tambahkan penyakitnya," (QS. Al-Baqarah: 10).
Ada 8 (delapan) perkara yang dapat menyebabkan qalbu kita rusak, sehingga perlu dijauhi, antara lain:
  1. Mengenal hak-hak Allah Swt.. tetapi tidak pernah berusaha untuk menjalankan. Hak Allah sama denga kewajiban dari makhluk ciptaannya.
  2. Cinta rasul tapi tidak pernah menjadi pengikutnya. Kalau kita menganggap Rasulullah Saw.. merupakan idola kita maka hendaknya kita menurutinya, mencontohnya. Salah satu kebiasaan yang harus kita lakukan sebaiknya adalah sering bersalawat (membaca salawat), ini merupakan tanda cinta kita pada Rrasulullah Saw.. Allah dan Malaikat saja bersalawat, kalau kita tidak kan jadi aneh.
  3. Membaca Alquran tapi tidak mengamalkannya.
  4. Takut mati tetapi tidak pernah bersiap menghadapinya, misalnya malas shalat, malas beramal baik dan lain-lain merupakan tanda kalau kita tidak menyiapkan kematian kita dengan baik. Padahal kematian bias dating kapan saja.
  5. Berharap surga tetapi sellalu melupakannya. Karena kita menganggap bertemu dengan Allah di surga merupakan hal yang tidak penting, maka kita melupakan surga. Padahal kita semua tahu bahwa untuk mencapai surga itu berat dan sulit, artinya jalan menuju ke surga itu dihiasi dengan berbagai kesulitan.
  6. Sebaliknya, kita takut neraka tetapi selalu berjalan ke arahnya. Ada hadits yang mengatakan bahwa jalan menuju neraka itu dihiasi dengan kenikmatan dan kemudahan. Misalnya tidak shalat merupakan hal yang mudah dan kalau kita lakukan terus menerus berarti kita berjalan menuju neraka.
  7. Ingin dekat kepada Allah tapi malah berteman dengan setan, misalnya berteman dengan orang-orang yang salah merupakan salah satu tanda kalau kita berteman dengan setan. Padahal kita semua tahu bahwa setan adalah seburuk-buruknya teman.
  8. Memberikan perhatian kepada hal-hal yang bersifat kesenangan atau yang tidak penting, padahal kita semua juga tahu bahwa kesenangan itu akan kita tinggalkan dan yang menemani kta di alam kubur hanyalah ibadah kita yang sesuai dengan tuntunan agama.

Demikian uraian singkat mengenai 8 hal yang dapat menyebabkan qalbu kita rusak sehingga harus diusahakan untuk dihindari.  Semoga uraian tersebut dapat mengingatkan kembali pada kita agar dapat selalu menuju sasaran kita  semua yaitu masuk ke surga untuk bertemu dengan Allah Swt..
Dalam kitabnya Ihyâ `Ulûmuddîn, Al-Ghazali berbicara tentang tanda-tanda penyakit hati dan cara-cara untuk mengetahui penyakit hati tersebut. Ia menyebutkan sebuah doa yang isinya meminta agar kita diselamatkan dari berbagai jenis penyakit hati: "Ya Allah aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, nafsu yang tidak kenyang, mata yang tidak menangis, dan doa yang tidak diangkat."
Doa yang berasal dari hadis Nabi ini, menunjukkan tanda-tanda orang yang mempunyai penyakit hati. Merujuk pada doa di atas, kita boleh menyimpulkan ciri-ciri orang yang berpenyakit hati sebagai berikut:
Pertama, memiliki ilmu yang tidak bermanfaat. Ilmunya tidak berguna baginya dan tidak menjadikannya lebih dekat kepada Tuhan. Alquran menyebutkan orang yang betul-betul takut kepada Tuhan itu sebagai orang-orang memiliki ilmu: Sesungguhnya yang takut kepada Tuhan di antara hamba-hamba-Nya ialah orang yang berilmu. Jika ada orang yang berilmu tapi tidak takut kepada Tuhan, bererti dia memiliki ilmu yang tidak bermanfaat.
Kedua, mempunyai hati yang tidak boleh khusyuk. Dalam menjalankan ibadah, ia tidak boleh mengkhusyukkan hatinya sehingga tidak dapat menikmati ibadahnya. Ibadah menjadi sebuah kegiatan rutin yang tidak mempengarohi perilakunya sama sekali. Tanda lahiriah dari orang yang hatinya tidak khusyuk adalah matanya sulit menangis.
Ketiga, memiliki nafsu yang tidak pernah kenyang. Ia memendam cita-cita yang tak pernah habis, keinginan yang terus-menerus, serta keserakahan yang takkan terpuaskan. Dan keempat dari orang yang berpenyakit hati adalah doanya tidak diangkat dan didengar Tuhan.

No comments:

Post a Comment