Tidak diragukan lagi, bahwa semua manusia
ingin menjadi kaya. Banyak orang yang bermimpi kalau bisnisnya sukses. Itu
sebabnya dapat dipastikan bahwa semua orang benar-benar cinta pada “sukses”
dalam meraih kekayaan. Sehingga banyak orang yang mempergunakan seluruh
hidupnya untuk meraih kekayaan.
Banyak orang dapat sukses besar dalam
keuangan dan bisinis. Tetapi jangan salah bahwa banyak juga orang yang
mengalami kegagalan dalam keuangan dan bisnis, bahkan sama sekali ada orang
yang tidak pernah meraih kesuksesan dalam bidang keuangan dan bisnis. Mengapa
demikian?
Harta adalah perwujudan dari rezeki.
Rezeki adalah segala sesuatu yang diberikan Allah kepada manusia. Rezeki di
tangan Allah. Dia adalah Maha Pemberi Rezeki, mempunyai kekuasaan yang tak
terhingga. Dia pemberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan
menghalangi kepada siapa saja yang menghendaki-Nya. Dia bisa meluaskan atau
menyempitkan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan di balik
kehendak-Nya itu ada hikmah besar yang terkandung di dalamnya. Tidak seorang
pun yang mati sebelum menerima bagian dari rezekinya. Rezeki yang lambat
datangnya – karena hikmah yang diketahui-Nya – pastilah akan datang.
Rasulullah Saw bersabda:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah
kepada Allah dan banyaklah meminta kepada-Nya, karena sebuah jiwa tidak akan
mati sampai dipenuhi rezekinya meskipun lambat datangnya.” (HR. Bukhari)
Sukses dalam mendapatkan harta tidak
dapat hanya diraih dengan kecerdasan maupun banyak ilmu pengetahuan. Jika
begitu halnya, pastilah semua orang cerdas dan ilmuan menjadi orang terkaya.
Kenyataannya, banyak ilmuan miskin dan mati pun dalam keadaan miskin. Orang
bodoh pun belum tentu selamanya miskin. Jadi, ada sebab lain yang membuat orang
sukses memperoleh harta dan rezeki, selain faktor materil yang diketahui
manusia.
Allah menetapkan bahwa keberhasilan
memperoleh harta disebabkan dua faktor materil dan spiritual. Faktor materilnya
adalah bekerja, berusaha, dan bergerak mencari rezeki. Sedangkan faktor
spiritualnya merupakan faktor yang sangat penting dari faktor materilnya.
Bahkan faktor ini adalah dasar yang membuka jalan dan mempermudah meraih
keberhasilan dalam mendapatkan rezeki dengan seiring-Nya. Barang siapa yang
mengikuti cara-cara dari faktor spiritual ini adalah dengan keyakinan yang kuat
kepada Allah, diri sendiri, metode yang digunakan, dan guru sebagai pembimbing,
adanya niat dalam diri untuk berusaha dalam mencari rezeki, dan tawakal kepada
Allah terhadap apa yang dihasilkannya (sebagaimana dijelskan pada bab
sebelumnya). Dengan memanfaatkan kekuatan batin tersebut, Insya Allah, Allah
akan mempermudahnya mendapatkan harta melalui faktor materilnya, pekerjaan atau
aktivitas ekonominya, entah itu berdagang atau pekerjaan lain yang dibolehkan
Allah untuk dikerjakan. Banyak orang yang salah menganggap bahwa memperoleh
harta yang melimpah hanya bisa dilakukan melalui faktor materilnya saja.
Buktinya, kita banyak mendengar orang-orang yang tidak sukses walaupun sekuat
tenaga seumur hidup berusaha. Bahkan banyak yang mempergunakan segala cara
untuk memperoleh harta dan akhirnya malah berakhir di penjara.
Dalam sebuah cerita sufi, Ibrahim bin
Adham, seorang alim yang terkenal zuhud dan waraknya. Ia menuturkan bahwa ada
sepuluh hal yang menyebabkan doa seseorang tidak dikabulkan oleh Allah Swt.,
yaitu: pertama, mengenal Allah, namun
tidak menunaikan hak-hak-Nya. Kedua,
membaca al-Qur’an, namun ia tidak mau mengamalkan isinya. Ketiga, mengakui bahwa iblis adalah musuh yang sangat nyata, namun
dengan suka hati kalian mengikuti jejak dan perintahnya. Keempat, mengakui mencintai Rasulullah, tetapi kalian suka
meninggalkan ajaran dan sunnahnya. Kelima,
sangat menginginkan surga, tetapi kalian tidak pernah melakukan amalan ahli
surga. Keenam, takut dimasukan ke
dalam neraka, namun kalian dengan senangnya sibuk dengan perbuatan ahli neraka.
Ketujuh, mengakui bahwa kematian pasti
datang, namun tidak pernah mempersiapkan bekal untuk menghadapinya. Kedelapan, sibuk mencari aib orang lain
dan melupakan cacat dan kekurangan kalian sendiri. Kesembilan, tiap hari memakan rezeki dari Allah, tetapi kalian lupa
mensyukuri nikmat-Nya. Kesepuluh,
sering mengantar jenazah ke kubur, tetapi tidak pernah menyadari bahwa kalian
akan mengalami hal yang sama.
Itulah faktor-faktor penting dalam
berdo’a sangkan do’a kita terkabul. Hal tersebut membuktikan bahwa faktor
spiritual sangatlah mendasar, yaitu berupa taat kepada Allah dan beribadah
kepada-Nya. Akan tetapi, tidak lupa dalam mencapai kesuksesan harus disertai dengan
usaha. Karena do’a tanpa usaha dikatakan orang malas dan usaha tanpa do’a
dikatakan orang sombong. Pada intinya adalah kedua faktor tersebut haruslah
seimbang dan tidak timpang. Itulah cara dalam meraih kekayaan dengan berpacu pada landasan kekuatan mata
batin yang sudah kita buka dan asah.
Mungkin
Anda sendiri bertanya, bagaimana dengan orang-orang yang berdosa bahkan mereka tidak
mengakui bahwa Allah Swt. adalah Tuhan yang wajib disembah (kufur), tetapi
mereka tetap kaya?
Memang bayak sekali orang kufur yang
kaya dan melimpah dengan harta kekayaannya, baik sukses dalam bisnis maupun
dalam keuangan. Akan tetapi, belum tentu orang yang melimpah harta benda, dalam
dirinya mendapatkan kebahagiaan, karena kebahagiaaan tidak bisa diukur dengan
seberapa banyak harta yang dimilikinya. Begitu juga dengan orang yang hidupnya
hanya pas-pasan saja, tetapi mereka taat pada hukum dan ketentuan Allah dan
Rsaul-nya, menjauhi apa-apa yang dilarang-Nya. Mereka bisa jadi lebih bahagia
daripada orang yang serba kecukupan. Kalau kita lihat juga untuk kebahagiaan di
akhirat, sudah jelas bahwa orang yang selalu takwa kepada Allah-lah yang akan
mendapatkan kebahagiaan.
Dengan cara inilah, keberhasilan
dalam memperoleh harta dan rezeki bisa direalisasikan. Dan dengan cara ini juga
keberhasilan dalam memperoleh harta kekayaan atau rezeki itu tidak jadikan
orang tersebut menjadi sombong dan lupa kepada Allah untuk mensyukuri nikmat
atau karunia-Nya.
No comments:
Post a Comment