Tuesday, March 13, 2012

Meraih Kekayaan Dengan Mentransformasikan Kekuatan Batin


Tidak diragukan lagi, bahwa semua manusia ingin menjadi kaya. Banyak orang yang bermimpi kalau bisnisnya sukses. Itu sebabnya dapat dipastikan bahwa semua orang benar-benar cinta pada “sukses” dalam meraih kekayaan. Sehingga banyak orang yang mempergunakan seluruh hidupnya untuk meraih kekayaan.
Banyak orang dapat sukses besar dalam keuangan dan bisinis. Tetapi jangan salah bahwa banyak juga orang yang mengalami kegagalan dalam keuangan dan bisnis, bahkan sama sekali ada orang yang tidak pernah meraih kesuksesan dalam bidang keuangan dan bisnis. Mengapa demikian?
Harta adalah perwujudan dari rezeki. Rezeki adalah segala sesuatu yang diberikan Allah kepada manusia. Rezeki di tangan Allah. Dia adalah Maha Pemberi Rezeki, mempunyai kekuasaan yang tak terhingga. Dia pemberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan menghalangi kepada siapa saja yang menghendaki-Nya. Dia bisa meluaskan atau menyempitkan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan di balik kehendak-Nya itu ada hikmah besar yang terkandung di dalamnya. Tidak seorang pun yang mati sebelum menerima bagian dari rezekinya. Rezeki yang lambat datangnya – karena hikmah yang diketahui-Nya – pastilah akan datang.
Rasulullah Saw bersabda:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dan banyaklah meminta kepada-Nya, karena sebuah jiwa tidak akan mati sampai dipenuhi rezekinya meskipun lambat datangnya.” (HR. Bukhari)
Sukses dalam mendapatkan harta tidak dapat hanya diraih dengan kecerdasan maupun banyak ilmu pengetahuan. Jika begitu halnya, pastilah semua orang cerdas dan ilmuan menjadi orang terkaya. Kenyataannya, banyak ilmuan miskin dan mati pun dalam keadaan miskin. Orang bodoh pun belum tentu selamanya miskin. Jadi, ada sebab lain yang membuat orang sukses memperoleh harta dan rezeki, selain faktor materil yang diketahui manusia.
Allah menetapkan bahwa keberhasilan memperoleh harta disebabkan dua faktor materil dan spiritual. Faktor materilnya adalah bekerja, berusaha, dan bergerak mencari rezeki. Sedangkan faktor spiritualnya merupakan faktor yang sangat penting dari faktor materilnya. Bahkan faktor ini adalah dasar yang membuka jalan dan mempermudah meraih keberhasilan dalam mendapatkan rezeki dengan seiring-Nya. Barang siapa yang mengikuti cara-cara dari faktor spiritual ini adalah dengan keyakinan yang kuat kepada Allah, diri sendiri, metode yang digunakan, dan guru sebagai pembimbing, adanya niat dalam diri untuk berusaha dalam mencari rezeki, dan tawakal kepada Allah terhadap apa yang dihasilkannya (sebagaimana dijelskan pada bab sebelumnya). Dengan memanfaatkan kekuatan batin tersebut, Insya Allah, Allah akan mempermudahnya mendapatkan harta melalui faktor materilnya, pekerjaan atau aktivitas ekonominya, entah itu berdagang atau pekerjaan lain yang dibolehkan Allah untuk dikerjakan. Banyak orang yang salah menganggap bahwa memperoleh harta yang melimpah hanya bisa dilakukan melalui faktor materilnya saja. Buktinya, kita banyak mendengar orang-orang yang tidak sukses walaupun sekuat tenaga seumur hidup berusaha. Bahkan banyak yang mempergunakan segala cara untuk memperoleh harta dan akhirnya malah berakhir di penjara.
Dalam sebuah cerita sufi, Ibrahim bin Adham, seorang alim yang terkenal zuhud dan waraknya. Ia menuturkan bahwa ada sepuluh hal yang menyebabkan doa seseorang tidak dikabulkan oleh Allah Swt., yaitu: pertama, mengenal Allah, namun tidak menunaikan hak-hak-Nya. Kedua, membaca al-Qur’an, namun ia tidak mau mengamalkan isinya. Ketiga, mengakui bahwa iblis adalah musuh yang sangat nyata, namun dengan suka hati kalian mengikuti jejak dan perintahnya. Keempat, mengakui mencintai Rasulullah, tetapi kalian suka meninggalkan ajaran dan sunnahnya. Kelima, sangat menginginkan surga, tetapi kalian tidak pernah melakukan amalan ahli surga. Keenam, takut dimasukan ke dalam neraka, namun kalian dengan senangnya sibuk dengan perbuatan ahli neraka. Ketujuh, mengakui bahwa kematian pasti datang, namun tidak pernah mempersiapkan bekal untuk menghadapinya. Kedelapan, sibuk mencari aib orang lain dan melupakan cacat dan kekurangan kalian sendiri. Kesembilan, tiap hari memakan rezeki dari Allah, tetapi kalian lupa mensyukuri nikmat-Nya. Kesepuluh, sering mengantar jenazah ke kubur, tetapi tidak pernah menyadari bahwa kalian akan mengalami hal yang sama.  
Itulah faktor-faktor penting dalam berdo’a sangkan do’a kita terkabul. Hal tersebut membuktikan bahwa faktor spiritual sangatlah mendasar, yaitu berupa taat kepada Allah dan beribadah kepada-Nya. Akan tetapi, tidak lupa dalam mencapai kesuksesan harus disertai dengan usaha. Karena do’a tanpa usaha dikatakan orang malas dan usaha tanpa do’a dikatakan orang sombong. Pada intinya adalah kedua faktor tersebut haruslah seimbang dan tidak timpang. Itulah cara dalam meraih kekayaan  dengan berpacu pada landasan kekuatan mata batin yang sudah kita buka dan asah.
            Mungkin Anda sendiri bertanya, bagaimana dengan orang-orang yang berdosa bahkan mereka tidak mengakui bahwa Allah Swt. adalah Tuhan yang wajib disembah (kufur), tetapi mereka tetap kaya?
Memang bayak sekali orang kufur yang kaya dan melimpah dengan harta kekayaannya, baik sukses dalam bisnis maupun dalam keuangan. Akan tetapi, belum tentu orang yang melimpah harta benda, dalam dirinya mendapatkan kebahagiaan, karena kebahagiaaan tidak bisa diukur dengan seberapa banyak harta yang dimilikinya. Begitu juga dengan orang yang hidupnya hanya pas-pasan saja, tetapi mereka taat pada hukum dan ketentuan Allah dan Rsaul-nya, menjauhi apa-apa yang dilarang-Nya. Mereka bisa jadi lebih bahagia daripada orang yang serba kecukupan. Kalau kita lihat juga untuk kebahagiaan di akhirat, sudah jelas bahwa orang yang selalu takwa kepada Allah-lah yang akan mendapatkan kebahagiaan.
Dengan cara inilah, keberhasilan dalam memperoleh harta dan rezeki bisa direalisasikan. Dan dengan cara ini juga keberhasilan dalam memperoleh harta kekayaan atau rezeki itu tidak jadikan orang tersebut menjadi sombong dan lupa kepada Allah untuk mensyukuri nikmat atau karunia-Nya.

No comments:

Post a Comment