Bagi
Anda yang memiliki penghasilan yang besar dan Anda juga tidak punya waktu untuk
berbelanja atau mengambil uang di bank atau di ATM karena kesibukannya dengan
pekerjaan. Kartu kredit merupakan salah satu solusi bagi Anda untuk
berteransaksi Anda untuk memenuhi kebutuhan Anda, karena dengan kartu kredit
banyak manfaat dan fasilitas yang diberikan dari bank sebagai penerbit kartu
kredit yang Anda pegang. Sehingga dengan banyaknya fasilitas tersebut dapat
menarik minat Anda sebagai nasabah untuk mempermudah transaksi dan penggunaan
jasa perbankan. Karena dengan kartu kredit, nasabah tidak perlu terlalu repot
membawa uang cash, terutama untuk nominal transaksi dalam jumlah banyak.
Tapi
apakah penggunaan kartu kredit aman? Tidak selamanya kartu kredit memberikan
jaminan keamanan. Ternyata, menggunakan kartu kredit pun tak jauh lebih aman
dari membawa uang cash. Syarat gaji yang lumayan tinggi bagi siapa saja
yang akan membuat kartu kredit, secara tidak langsung menunjukkan pemilik kartu
kredit adalah orang yang berduit. Inilah yang menjadi salah satu faktor pemicu
kejahatan kartu kredit muncul.
Pencurian
menjadi bentuk yang paling umum dari kejahatan kartu kredit. Bukan hanya itu,
masih banyak bantuk kejahatan lain yang kerap dialami pemilik kartu kredit.
Misalnya, seseorang bisa saja menggunakan nomor Anda tanpa Anda ketahui. Sang
pencuri bisa saja mencari di tempat sampah untuk menemukan kuitansi atau karbon
bekas transaksi yang telah Anda buang kemudian memakai nomor kartu Anda secara
ilegal. Atau kasus yang lainnya, kasir yang curang bisa saja menggesek kartu
kredit Anda lebih dari sekali dengan alasan yang pertama ditolak. Dengan begitu
dia leluasa menggunakan untuk keperluan pribadinya.
Betul!
Tidaklah gampang untuk mencegah kejahatan kartu kredit, tetapi beberapa hal
berikut mungkin bisa Anda jadikan tips untuk meminimalisir kemungkinan orang
yang hendak jahat atau menyalah-gunakan kartu kredit Anda. Pertama, Pengamanan
Kartu Kredit. Setelah application Anda disetujui, pasti Anda akan
menerima kartu yang diantarkan oleh kurir. Usahakan kartu Anda yang terima
langsung dan bukan orang lain. Segera bubuhkanlah tanda tangan begitu kartu
Anda terima. Gunakan password yang cukup panjang atau sekiranya sulit
untuk diingat oleh orang lain jika Anda harus menerima tagihan secara online.
Lindungi nomor kartu Anda sehingga orang lain tidak bisa meng-copy atau
memfotonya. Simpan catatan semua nomor kartu Anda, tanggal berakhirnya masa
berlaku dari kartu Anda, nomor telpon dan alamat masing-masing perusahaan
penerbit kartu di tempat yang aman. Selalu perbarui daftar ini tiap kali Anda
dapat kartu baru.
Kedua,
hati-hati dengan data indentifikasi kartu (nomor kartu dan masa berlaku).
Identifikasi kartu bisa juga dijadikan sebagai alat verifikasi transaksi secara
jarak jauh. Misalnya transaksi via internet atau telepon. Untuk itu
berhati-hatilah dengan data identifikasi kartu Anda jangan sampai jatuh ke
tangan yang tidak aman. Identitas kartu Anda bisa digunakan oleh pihak lain
jika mereka mengatahui nomor kartu, masa berlaku dan PIN-nya.
Kedua,
hati-hati dengan data pribadi (tanggal lahir dan nama ibu kandung). Hal ini
biasanya dilakukan dengan modus yang lebih canggih melalui telepon. Jika Anda
menghubungi bank via telepon untuk bertransaksi, biasanya pihak bank akan
menanyakan beberapa identitas pribadi, seperti tanggal lahir dan nama ibu
kandung, untuk memastikan bahwa yang menelpon mereka adalah orang yang berhak
akan kartu yang digunakan. Hal ini sebagai tindakan pengamanan standar untuk
melindungi konsumen.
Namun
berhati-hatilah jika ada yang menelpon Anda dan mengaku dari bank lalu
menanyakan identitas pribadi Anda. Ingat, dalam hal ini, karena mereka yang
menelpon, maka Anda yang seharusnya membuktikan bahwa yang menelpon adalah
petugas bank yang berwenang, bukan sebaliknya. Akhir-akhir ini berkembang modus
penipuan dimana pelakunya menelpon pemegang kartu dan mengaku sebagai petugas bank
lalu menanyakan sejumlah data pribadi dan identitas kartu. Jangan berikan data
tersebut jika Anda yang ditelepon, akan lebih baik jika Anda menelpon kembali
mereka ke nomor yang resmi yang tertera di kartu atau brosur resmi, bukan nomor
telepon yang disarankan oleh penelpon gelap itu.
Ketiga,
jangan menunjukkan kartu kepada orang yang tidak berkepentingan. Kartu kredit
sifatnya pribadi. Kartu kredit yang Anda miliki itu hanya dipergunakan untuk
Anda, identitas yang terdapat dalam kartu kredit Anda harus tetap
dirahasiahkan. Hati orang takkan pernah bisa ditebak. Walaupun teman Anda sudah
begitu dekat dengan Anda dan Anda sudah percaya sama teman Anda bahwa ia jujur,
akan tetapi bisa saja teman Anda itu teledor dan lupa memberitahukan kepada
orang lain, yang akhirnya andalah yang rugi. Jadi janganlah sekali-kali Anda
memberikan peluang kepada orang di sekitar Anda untuk mengetahui informasi
apapun mengenai kartu kredit Anda. Seperti misalnya meminjamkan kartu kepada
orang lain. Meninggalkan kartu atau kuitansi begitu saja.
Keempat,
perhatikan kartu Anda pada saat melakukan transaksi. Mintalah kembali kartu
kredit Anda dengan secepatnya. Jangan biarkan kartu Anda lepas dari perhatian. Bukannya
Anda tidak percaya sama kasir tersebut, akan tetapi kewaspadaan itu akan lebih
baik, karena kasir juga manusia yang mempunyai sifat lupa dan bisa jadi
teledor.
Keamanan
kartu kredit sebenarnya sudah dirancang untuk transaksi yang aman, namun
perkembangan teknologi dan niat jahat orang tak bertanggung jawab menjadi kurang
aman. Akan tetapi yang sangat berperan terhadap keamanan kita dalam
bertransaksi kartu kredit adalah pemilik kartu sendiri. Beberapa hal yang harus
diperhatikan pada saat bretransaksi menggunakan kartu kredit:
·
Pastikan kartu anda
digesek satu kali dengan nominal yang benar, dan seandainya ada kesalahan
hendaknya transaksi tersebut di – void dengan benar pastinya.
·
Patut dicurigai bila mesin
EDC terhubung dengan skimmer (alat penyadap data)
·
Hindari bertransaksi
dengan kartu kredit ditoko yang sepi, sebaiknya cash.
·
Tidak membuang sales draft
sembarangan, sebaiknya dihancurkan dahulu.
·
Untuk bertransaksi di
internet sebaiknya pastikan bahwa situs tersebut valid dan aman.
·
Tidak melakukan transaksi
dengan kartu kredit difasilitas public, atau warnet.
·
Patut berhati – hati transaksi dengan kartu
kredit bila kartu anda dibawa ke tempat lain untuk digesek.
·
Tidak meminjamkan kartu kredit kepada orang
lain.
·
Saat bertransaksi dengan telemarketing (via
telephone) tidak memberikan 3 digit angka dibelakang no. kartu kredit atau data
yang lain.
Kerlima,
jangan memberikan foto copy kartu kredit Anda kepada siapapun kecuali 3 angka
terakhir pada panel tandatangan dibelakang kartu Anda sudah Anda tutupi atau Anda
hapus.
Keenam,
jangan membuang struk belanja atau lembar tagihan Anda dalam kondisi masih
utuh, segera musnahkan struk dan tagihan Anda jika sudah tidak diperlukan. Perkembangan
teknologi sekarang sudah cukup canggih. Dari nomor bukti transaksi saja Anda bisa
langsung membobol rekening. Jadi, ada baiknya hancurkan bukti transaksi.
Caranya Anda bisa langsung menyobek karbon bekas transaksi. Batalkan dan
hancurkan kuitansi yang salah. Sobeklah kertas yang pernah Anda gunakan untuk
menulis nomor kartu. Sobeklah bekas tagihan yang Anda terima. Dengan memusnahkan
struk dan tagiahan, Anda sudah menyelamatkan Anda dan kartu kredit Anda dari
masalah-masalah yang akan ditimbulkan.
Ketujuh,
seperlunya saja. Meskipun Anda memiliki lebih dari satu kartu kredit, alangkah
lebih baik jika Anda membawa kartu yang diperlukan saja. Usahakan tidak membawa
kartu tambahan lainnya yang jarang Anda gunakan. Selain aman buat Anda, ini
juga tidak akan memancing orang untuk berniat jahat terhadap Anda.
Kedelapan,
hindari transaksi online pada website yang tidak memiliki
sertifikasi keamanan. Kedelapan, jangan menginformasikan data Kartu
Kredit Anda kepada siapapun. Data kartu kredit Anda hanya Anda yang tahu dan
siapapun tidak boleh dikasih tahu meskipun istri atau suami Anda sendiri,
kecuali istri atau suami Anda bisa menjaga kerahasiahan dari data kartu kredit
Anda.
Kesembilan,
penyimpanan kartu. Usahakan untuk tidak menempatkan kartu kredit pada dompet
Anda. Tempat yang aman untuk menaruh kartu kredit adalah tempat yang memiliki
ritsleting. Anda juga bisa meletakkan kartu kredit Anda pada tempat kartu nama.
Kesepuluh,
segera bertindak. Apabila Anda sudah merasa kartu kredit telah berpindah tangan
atau terjadi penyalahgunaan, segeralah lakukan tindakan. Pertama Anda harus
menghubungi atau menelpon perusahaan mempunyai nomor bebas pulsa dan siap
menerima pengaduan selama 24 jam. Dengan begitu Anda tidak bertanggungjawab
lebih lanjut atas kartu kredit yang telah hilang. Selain kepada pihak penerbit,
Anda juga harus melaporkan pada pihak kepolisian. Sehingga, Anda akan
mendapatkan surat
keterangan kehilangan dari kepolisian. Terakhir, mintalah agen kartu kredit
Anda untuk mencatat pada data kredit kalau Anda adalah korban kejahatan kartu
kredit. Minta mereka untuk segera menghubungi Anda sebelum membuka nomor baru
atas nama Anda.
Kesebelas,
buat yang baru. Kalau sudah terbukti telah terjadi penyalahgunaan atau hilang,
segera tutup kartu kredit Anda. Buatlah kartu yang baru.
Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut di atas, kartu kredit Anda akan terhindar dari
penipuan dan juga tagihan yang membengkak akibat dari penipuan tadi padahal
Anda sendiri tidak merasa berteransaksi atau pembelian barang-barang yang
terdaftar dalam tagihan bulanan Anda. Karena apabila hal tersebut terjadi pada
Anda, Anda akan mengalami kerugian dua kali lipat, yaitu harus membayar tagihan
bulanan kartu kredit yang membengkak dan yang kedua Anda tidak merasakan apa
yang menjadi transaksi yang merasa Anda tidak lakukan atau tidak menikmati
barangnya. Artinya Anda harus bayar tetapi Anda tidak merasakan barang yang
Anda beli.
No comments:
Post a Comment