Tuesday, March 13, 2012

Kaifiat Mengobati Penyakit Hati


Bagi siapa saja yang tertutup hatinya dengan kotoran dari sifat-sifat buruk – sebagaimana telah dibahas pada sub bagian sebelumnya – jangan merasa khawatir akan tertutup selamanya dan tidak dapat disembuhkan atau dibersihkan. Karena akan dibahas pada sub bagian ini mengenai kifarat atau cara mengobati penyakit hati tersebut. Sehingga terbukalah mata hati kita, maka terlebih dulu harus mensucikannya dari kotoran-kotoran yang menempel dalam hati sehingga menghalangi mata batin.
Ada beberapa cara untuk mengobati atau membersihkan hati kita dari kotoran-kotoran yang menghalanginya, yaitu, pertama dengan mencari guru yang mengetahui penyakit hati kita. Ketika kita datang kepada guru tersebut, kita harus datang dengan segala kepasrahan. Kita tidak boleh tersinggung jika guru itu memberitahukan penyakit hati kita.
Seorang guru harus mencintai kita dengan tulus dan begitu pula sebaliknya, kita harus mencintai guru kita dengan tulus. Apa pun yang dikatakan guru, kita tidak menjadi marah. Kita juga harus mencari guru yang lebih sedikit penyakit hatinya daripada diri kita sendiri.
Kedua, mendapatkan sahabat yang jujur. Sahabat adalah orang yang membenarkan bukan yang `membenar-benarkan' kita. Sahabat yang baik adalah yang membetulkan kita, bukan yang menganggap apapun yang kita lakukan itu betul.
Ketiga, jika sulit mendapatkan sahabat yang jujur, kita bisa mencari musuh dan mempertimbangkan ucapan-ucapan musuh tentang diri kita. Musuh dapat menunjukkan aib kita dengan lebih jujur ketimbang sahabat kita sendiri. Keempat, memperhatikan perilaku orang lain yang buruk dan kita rasakan akibat perilaku buruk tersebut pada diri kita. Dengan cara itu, kita tidak akan melakukan hal yang sama. Hal ini sangat mudah karena kita lebih sering memperhatikan perilaku orang lain yang buruk daripada perilaku buruk kita sendiri.
Penyakit-penyakit hati dalam roh kita adalah ibarat pohon berduri dalam hati. Bersamaan dengan tambahnya umur, bertambah pula kekuatannya. Tak ada lagi waktu yang lebih tepat untuk menebang pohon berduri di hati kita itu selain saat ini. Esok hari, penyakit itu akan semakin kuat sementara tenaga kita bertambah lemah. Tak ada daya kita untuk menghancurkannya.
*      KEMURAHAN HATI ADALAH AWAL MEDITASI
Kita akan membahas sesuatu yang membutuhkan batin yang dapat menembus sangat dalam. Kita harus mulai dari sangat dekat, oleh karena kita tidak bisa pergi sangat jauh jika kita tidak tahu bagaimana mulai dari sangat dekat, jika kita tidak tahu bagaimana mengambil langkah pertama. Mekarnya meditasi adalah kebaikan, dan kemurahan hati adalah awal meditasi. Kita telah membahas banyak hal yang menyangkut kehidupan, otoritas, ambisi, ketakutan, keserakahan, irihati, kematian, waktu; kita telah membahas banyak hal. Jika Anda telah mengamati, jika Anda telah menyelaminya, jika Anda telah menyimak dengan benar, semua itu adalah landasan bagi batin yang mampu bermeditasi. Anda tidak dapat bermeditasi jika Anda penuh ambisi – Anda mungkin bermain-main dengan gagasan meditasi. Jika batin Anda terbelit otoritas, terbelenggu tradisi, menerima, mengekor, Anda tidak akan tahu apa artinya bermeditasi terhadap keindahan luar biasa ini.
Mengejar pemenuhan lewat waktu menghalangi kemurahan. Dan Anda memerlukan batin yang bermurah hati – bukan hanya batin yang luas, batin yang penuh ruang, tetapi juga hati yang memberi tanpa berpikir panjang, tanpa motif, dan tidak mencari pahala sebagai balasan. Tetapi memberi sedikit atau banyak yang kita miliki, sifat spontanitas yang tertuju keluar, tanpa pembatasan, tanpa menahan sesuatu, adalah perlu. Tidak mungkin ada meditasi tanpa kemurahan, tanpa kebaikan – yang adalah bebas dari kebanggaan, tidak pernah memanjat tangga kesuksesan, tidak pernah tahu apa artinya menjadi masyhur; yang berarti mati terhadap segala sesuatu yang pernah kita capai, setiap menit sepanjang hari. Hanya pada tanah yang begitu subur kebaikan dapat tumbuh, dapat mekar. Dan meditasi adalah mekarnya kebaikan.

No comments:

Post a Comment