1.
Sebagai Alat Pembayaran
Kartu
kredit merupakan salah satu alat pembayaran yang istimewa, karena itu tidak ada
salahnya Anda memilikinya. Contohnya, jika tiba-tiba ada anggota keluarga yang
harus masuk rumah sakit dan Anda tidak punya uang tunai untuk pembayarannya,
maka Anda dapat menggunakan kartu kredit. Berbagai macam pembayaran yang
sifatnya darurat dapat diatasi segera dengan kartu kredit. Bahkan di Indonesia,
pada saat ini penerima (merchant) Kartu Kredit masih jauh lebih banyak
daripada penerima Kartu Debit. Jadi Anda lihat bahwa sebenarnya kartu kredit
bukanlah sumber masalah.
Yang
menjadi masalah adalah jika tiap bulannya Anda hanya mampu membayar minimal
saja dari total tagihan untuk pembelanjaan barang-barang konsumtif yang
nilainya menurun. Karena dari tiap sisa tagihan akan dikenai bunga, maka jangan
kaget jika utang kartu kredit Anda nilainya bisa jauh lebih besar daripada
harga barang itu sendiri! Walaupun masih banyak orang yang takut memakai kartu
kredit, namun alat pembayaran yang satu ini sebetulnya layak Anda miliki karena
berbagai kelebihannya, antara lain:
1.
Sebagai alat ganti pembayaran uang tunai yang lebih
praktis dan aman. Dengan Kartu Kredit, Anda tidak perlu banyak membawa
persediaan uang tunai dalam dompet Anda kan?
2.
Sebagai alat membayar segala macam pengeluaran yang
bersifat darurat atau tidak bisa ditunda lagi, padahal pada saat yang bersamaan
Anda tidak memiliki uang tunai untuk membayarnya.
3.
Bisa untuk menarik uang tunai dari mesin ATM. Maksimal
batas penarikan uang tunai biasanya 40 persen dari batas pemakaian kartu kredit
Anda. Khusus untuk penarikan uang tunai, bunga kredit yang dikenakan lebih
besar. Besarnya jumlah uang yang bisa ditarik juga tergantung dari seberapa
besar sisa batas pemakaian yang ada.
4.
Keleluasaan dalam pembayaran tagihan yang bisa
dilakukan dalam jumlah minimal saja atau bisa dicicil, di mana Anda akan
diberikan tenggang waktu pembayaran. Artinya, Anda tidak diharuskan langsung
membayar tagihan saat itu juga atau keesokan harinya, tetapi biasanya diberikan
masa tenggang beberapa hari (sekitar 20, 25 sampai 30 hari dari saat
transaksi). Atau, Anda juga dapat membayarnya ketika surat tagihan datang. Sedangkan cara
pelunasannya dapat Anda pilih, yaitu lunas sekaligus atau dicicil sesuai jumlah
minimal pembayaran yang juga tertera pada surat
tagihan.
5.
Cara menghitung bunga kartu kredit cukup mudah, tapi
hasil perhitungan dengan kartu kredit sebenarnya mungkin akan ada sedikit
perbedaan lebih kurang. Yang penting adalah bahwa Anda mengetahui bahwa tiap tagihan
yang belum dibayar lunas akan dikenai bunga dan jumlahnya akan ditambahkan ke
dalam jumlah tagihan baru pada bulan berikutnya. Begitu seterusnya.
Sementara
itu, fungsi kartu kredit bagi pengusaha adalah sebagai modal usaha, tak sedikit
orang yang menggunakan uang dari kartu kredit untuk modal usaha dan ini memang
sah-sah saja asalkan mereka bisa memutar uang mereka hingga memperoleh
keuntungan dan tidak mengganngu jadwal pembayran tagihan kartu kredit.
Bial
Anda yang mempunyai kartu kredit dan ada keinginan untuk mendapatkan
penghasilan tambahan dan sekaligus untuk menutupi tagihan bulanannya. Maka ada
solusi yang bisa untuk dipertimbangkan yaitu kartu kredit Anda dijadikan modal
awal untuk membuka usaha baru. Salah satu contoh yaitu untuk bisnis online
atau internet marketing, seperti:
a. Beli
domain dan hosting luar negeri,
b.
Untuk membeli produk online yang tidak bisa
dibayar kontan atau cash,
c. Untuk
verifikasi account seperti paypal,
d.
Untuk Anda bawa pergi ke luar negeri, dalam upaya
memudahkan alat pembayaran,
e.
Untuk kebutuhan yang “sangat-sangat mendesak”, cari
hutangan sana
sini tidak ada yang memberi, dan Anda harus segera ambil tindakan (seperti
keluarga sakit butuh dana besar).
Kalau
Untuk yang lain gimana?. Misalkan untuk belanja di mall, membeli alat-alat
elektronik, handphone, notebook, mainan anak-anak dan lain sebagainya.
Maka Anda harus mempertimbangkannya lagi, seperti untuk beli peralatan yang
tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Anda, karena Anda tidak punya uang cash,
maka sebaiknya segera Anda jual lagi dengan keuntungan lebih besar
dari pada bunga kartu kredit yang berkisar 3-4persen perbulan itu, maka masih
boleh.
Tetapi
jika hanya untuk beli untuk kebutuhan mainan, hiburan, atau makanan maka
sebaiknya dihindari, saya tidak berteori tapi saya benar-benar merasakan nikmat
dan pahitnya (mungkin masih terasa sampai sekarang). Atau juga hanya untuk gaya hidup (life tsyle)
konsumtif, pemborosan, dan hanya ingin dikatakan keren, gagah-gagahan, maka
siap-siap dengan resiko yang ditimbulkan. Kecuali Anda memang anak orang kaya
atau pengusaha yang penghasilannya besar, uang melimpah, suka jalan-jalan ke
luar negeri, uang dan duit tidak jadi masalah, tetapi tetap harus ada kontrol.
Pada
dasarnya, dengan alasan gaya hidup (life style), kartu kredit yang Anda
miliki, malah Anda sendiri terperangkap dalam jebakan utang, yaitu utang yang
tak pernah selesai alias tidak pernah lunas. Karena yang harus Anda ingat bukan
cuma bayar kreditanya saja yang susah – kalau itu digunakan dengan ceroboh –,
tetapi juga harus ingat bahwa mendapatkannya pun tidak mudah.
Kendati
kartu kredit sudah menjadi ikon bagi masyarakat kelas menengah di kota-kota
besar, toh masih banyak yang belum mengerti cara pemakaian kartu kredit dengan
bijak. Tak jarang, perbulannya sebagian besar pendapatan gaji justru habis
untuk membayar bunga kartu kredit. Makanya kami menyarankan bagi semua pemegang
kartu kredit agar:
a.
Disiplin dalam menggunakan kartu kredit. Usahkan
penggunaan kartu kredit memang sudah dianggarkan dalam keuangan keluarga.
Ibarat Anda menggunakan uang tunai tapi dengan kelebihan tenggat waktu.
b.
Bila saran pertama dapat Anda jalani, maka ada baiknya
bila Anda mengalihkan pengeluaran-pengeluaran rutin, seperti bayar telpon,
listrik, dan lain-lain ke dalam kartu kredit.
c.
Jangan pernah Anda mengambil uang tunai melalui ATM
dengan kartu kredit Anda, bukan hanya bunga besar tapi juga beban biaya dan
penerapan perhitungan bunga langsung. Terkecuali dalam keadaan darurat.
d.
Sebaiknya jangan hanya membayar cicilan minimun setiap
bulannya. Karena beban bunga bulanan yang bisa mencapai 3,5persen. Dengan
perhitungan bunga berbunga maka bunga hutang kartu kredit Anda bisa lebih dari
40 persen. Bukan main besarnya.
e.
Batasi kepemilikan hanya 3 kartu kredit.
2. Bagian dari Gaya Hidup
Salah
satu sisi kehidupan finansial yang paling cepat berkembang mengikuti budaya
global adalah penggunaan kartu plastik dan salah satu produknya adalah kartu
kredit. Instrumen keuangan ini memberikan berbagai kemudahan, baik dalam
bertransaksi maupun manajemen arus kas. Tetapi, hal yang selalu harus diingat
dalam penggunaan suatu produk budaya baru adalah keharusan
penyesuaian-penyesuaian pada perilaku kita. Janganlah kita hanya terjebak pada
‘gaya
hidup’-nya saja, tetapi juga bagaimana mengekploitasinya guna kepentingan kita.
Tulisan berikut akan membawa kita pada pemahaman yang lebih rinci tentang kartu
kredit. Trend Kartu Kredit Perkembangan penggunaan kartu kredit
nampaknya justru terjadi pada saat kondisi ekonomi kita dalam keadaan yang
kurang baik. Mungkin hal itu terjadi hanya secara kebetulan saja, karena
bersamaan waktu dengan semakin dilonggarkannya operasi bank-bank asing untuk
menggarap bidang ritel ini.
Di
sisi lain bank nasional yang sudah cukup lama bermain di bidang ini juga tidak
mau kecolongan konsumennya. Lihat saja, betapa gencarnya institusi penerbit
kartu kredit sekarang ini menawarkan berbagai keunggulan atau kelebihan kepada
konsumen lewat promosi besar-besaran guna mendapatkan pasar yang lebih beragam.
Sebagai contoh, kartu kredit Citibank dengan konsumen atau card holder
sekitar satu juta orang ingin mempertahankan konsumennya dengan terus
memberikan nilai tambah bagi pemegang kartu di mana program terakhir yang
ditawarkan adalah program undian 9 VW Beetle bagi pemegang kartunya.
Sementara
itu, Standard Chartered Bank mempromosikan program guna menggaet
konsumen baru dengan menawarkan kartu kredit dengan tingkat suku bunga yang
sangat rendah 1,99 persen, walau itu hanya untuk masa 6 bulan pertama. Atau,
kalau Anda melihat TV, membaca koran atau mendengarkan radio maka pasti
mengetahui promosi besar yang dilakukan HSBC dengan hadiah yang tidak
tanggung-tanggung lewat program “1 Milyar bukan cuma mimpi”.
Gambaran
di atas mengisyaratkan adanya penetrasi yang sangat kuat bahkan terkesan
‘jor-joran’ terutama di kalangan perbankan dalam menggarap konsumen kartu
kredit. Hal itu memang cukup beralasan mengingat masih sangat terbuka peluang
untuk mengembangkannya, terutama potensial konsumen yang belum tersentuh. Pasar
pemegang kartu kredit yang masih terbuka lebar. Sebagai contoh pemegang kartu
sekarang hanya sekitar 2,7 juta padahal selayaknya total pemegang kartu kredit
sekitar 8-10 juta orang dengan jumlah seluruh penduduk Indonesia sebesar 250 juta. Bergaya
Bagi sebagian masyarakat perkotaan dengan pendapatan yang cukup telah menjadi
sasaran dari promosi besar-besaran itu, selain melalui media juga melalui
telepon, surat,
bahkan door to door atau bahkan melalui handphone.
Memang
kebanyakan bagi klas masyarakat menengah telah biasa menggunakan kartu kredit
bahkan banyak yang memiliki lebih dari 2 kartu. Kartu kredit sudah merupakan
alat bantu pembayaran yang lazim di sebagian masyarakat kita, bahkan
kecenderungannya mereka melihat bahwa kartu kredit sudah merupakan gaya hidup. Ia bahkan memberikan
banyak peluang tambahan bagi konsumen pengguna untuk mendapatkan kemudahan,
baik dalam bertransaksi maupun skema pembayaran yang bisa dicicil.
No comments:
Post a Comment