Sunday, January 1, 2012

Nabi Hud AS: Berdakwah Walau Tetap Ditentang


"Wahai kaumku, sembahlah Allah yang tiada tuhan lain bagi kalian selain-Nya."
(Hud As.)

Sepeninggalnya nabi Nuh, roda kehidupan terus berputar dan berjalan. Keturunan nabi Nuh dan para pengikutnya yang selamat dari bencana banjir terus berkembang. Sehingga berkembanglah beberapa kaum (suku bangsa) yang mendiami beberapa daerah di tanah Arab. Salah satu kaum yang sangat terkenal dan dikisahkan dalam Alquran adalah kaum ‘Aad.

Akan tetapi keturunan-keturunannya mengalami degradasi kepercayaan. Mereka mulai mengingkari akan kesaan Allah dan mereka menyembah berhala yang sebenarnya sudah dilarang pada waktu nabi Nuh masih hidup. Sehingga untuk meluruskan kembali akidah mereka maka Allah mengutus kembali dari hamba-hamba-Nya yang paling taat dan beriman kuat. 

Dari sekian banyak orang di percaya Allah untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia adalah Nabi Hud As.

Hud dan Kaum ‘Aad

Nabi Hud bin Abdullah bin Rabah bin Al-Khulud dari keturunan Sam bin Nuh. Diperkirakan hidup pada tahun 2450-2320 SM. Kisah Nabi Hud diceritakan oleh 68 ayat dalam 10 surah di antaranya surah Hud, ayat 50 hingga 60 , surah " Al-Mukminun " ayat 31 sehingga ayat 41 , surah " Al-Ahqaaf " ayat 21 sehingga ayat 26 dan surah " Al-Haaqqah " ayat 6 ,7 dan 8. Kaum yang beliau dakwahi disebut dengan Kaum 'Aad. 

 ‘Aad merupakan salah satu suku tertua setelah kaum Nuh. Nama ‘Aad diambil dari salah satu bapak atau nenek moyang mereka. Bentuk tubuh dari kaum Aad sangat besar dan tinggi, sehingga mereka dikenal dengan kaum yang memiliki kekuatan jasmani. 

‘Aad hidup beraada di daerah Al-Ahqaf, yang terletak di utara Hadramaut antara Yaman dan Umman. Di mana di daerah yang mereka tempati merupakan tempat yang sangat subur. Sumber-sumber airnya yang mengalir dari segala penjuru sehinggakan memudahkan mereka bercocok tanam untuk bahan makanan mereka... >>> untuk lebih lengkapnya silahkan Download buku ini.

No comments:

Post a Comment