Membangun Kekutan Pikiran dengan Peta Pikiran (Mind MapTM)
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli, menyimpulkan bahwa
otak kita terdiri dari 2 sisi, yaitu sisi sebelah kiri (left hemisphere)
dan sisi sebelah kanan (right hemisphere) yang disambung atau
dihubungkan oleh segumpal serabut syaraf yang disebut corpuss callosum.
Belahan otak sisi sebelah kiri berfungsi untuk berpikir rasional, analitis,
berurutan, linier, saintifik seperti membaca, bahasa, dan berhitung. Sedangkan
belahan otak sisi sebelah kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi dan
kreativitas. Kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi, tugas, dan respons
berbeda dan harus tumbuh dalam keseimbangan.
Dalam proses menuangkan pikiran, manusia berusaha mengatur segala fakta
dan hasil pemikiran dengan cara sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak
dilibatkan dari awal. Dengan harapan bahwa akan lebih mudah mengingat dan
menarik kembali informasi dikemudian hari. Tetapi, sistem dalam pendidikan
modern yang telah kita terima memiliki kecenderungan untuk memilih
keterampilan-keterampilan “otak kiri” yaitu matematika, bahasa, dan ilmu
pengetahuan dibandingkan dengan seni, musik, dan pengajaran keterampilan
berpikir, terutama keterampilan berpikir secara kreatif, ini merupakan
keterampilan-keterampilan “otak kanan”.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan
informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan
pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan
tampak seperti cabang-cabang pohon. Dari fakta tersebut maka disimpulkan
apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan
semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja
proses belajar kita akan semakin mudah.
Kemampuan berpikir dengan menggunakan dua belahan otak sekaligus atau
yang sering disebut orang the whole brain thinking akan sangat membantu
seseorang dalam mempelajari sesuatu hal/materi dengan waktu yang lebih singat
dan daya retensi yang lebih lama, yaitu dengan bantuan peta pikiran (Mind MapTM) atau juga bisa
juga dengan peta konsep (concept map).
Peta pikiran (Mind MapTM)
memiliki hanya 1 topik utama yang terletak di tengah, sedangkan peta konsep (concept
map) memiliki lebih dari satu topik utama dan ada label pada garis hubungan
antar konsep. Peta Pikiran adalah subset (bagian dari) dari peta konsep. Dengan
demikan bahwa memetakan pikiran (mind mapping) merupakan peruses
atau cara kita memetakan pikiran kita untuk menerima dan mengelola informasi
yang masuk ke dalam otak dan menyimpannya yang sesuai dengan cara kerja otak
itu sendiri dengan satu tema utama. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak
kita menyimpan informasi.
Peta
Konsep
(Concept Map) Peta Pikiran (Mind Map)
Gambar: Perbedaan
antara peta konsep (concept map)
dengan peta pikiran (mind map).
Mengenai cara kerja otak manusia dalam menyerap, mengelola informasi
serta bagaimana otak menyimpan dan memerintahkan terhadap tubuh melalui panca indera
ketika itu dibutuhkan. Hal tersebut merupakan peroses berpikir sebagai salah
satu metode untuk mempelajari konsep yang untuk mencapai suatu tujuan yang Anda
inginkan.
Dalam peta pikiran, kita dapat melihat hubungan antara satu ide dengan
ide lainnya dengan tetap memahami konteksnya. Ini sangat memudahkan otak untuk
memahami dan menyerap suatu informasi. Karena cara kerjanya mirip dengan cara
kerja koneksi di dalam otak. Di samping itu, peta pikiran juga memudahkan kita
untuk mengembangkan ide karena kita bisa mulai dengan suatu ide utama dan
kemudian menggunakan koneksi-koneksi di otak kita untuk memecahnya menjadi
ide-ide yang lebih rinci.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan cara kerja peta pikiran adalah
menuliskan tema utama sebagai titik sentral (tengah) dan memikirkan
cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan
mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali kita mempelajari
sesuatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema utamanya, poin-poin
penting dari tema yang utama yang sedang kita pelajari, pengembangan dari
setiap poin penting tersebut, dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan
cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita
ketahui dan mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik.
Untuk membuat peta pikiran Anda, diperlukan beberapa hal, yaitu: kertas
kosong tidak bergaris, pena atau spidol berwarna, otak, dan imajinasi. Tujuh
langkah dalam membuat peta pikiran, yaitu: pertama,
mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya di letakkan
mendatar. Kedua, gunakan gambar atau
foto untuk ide sentral, karena gambar melambangkan topik utama. Ketiga, gunakan warna, karena bagi otak
warna sama menariknya dengan gambar sehingga peta pikiran lebih hidup. Keempat, hubungkan cabang-cabang utama
ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat
satu dan dua, dan seterusnya. Kelima,
buatlah garis hubung yang melengkung. Keenam,
gunakan satu kata kunci untuk setiap cabang atau garis. Ketujuh, gunakan gambar, karena setiap gambar bermakna seribu kata.
Kegiatan membuat peta pikiran dapat dimulai dengan pertanyaan, misalnya
tema prodak makanan. “Kalau Anda mendengar kata perodak makanan apa yang
terlintas di pikiran Anda?” coba Anda menggambar atau menuliskan apa yang
menjadi imajinasi Anda tentang perodak makanan tersebut. Tidak ada jawaban atau
pendapat Anda yang salah, karena semua pendapat adalah benar. Ini akan terlihat
dari cabang yang akan mereka buat yang memperinci pendapat sebelumnya.
Bahasa gambar adalah cara penyampaian informasi dengan menggunakan
gambar. Bahasa gambar digunakan pada peta pikiran karena otak memiliki
kemampuan alami untuk pengenalan visual, bahkan sebenarnya pengenalan yang
sempurna. Inilah sebabnya Anda akan lebih mengingat informasi jika menggunakan
gambar untuk menyajikannya. Peta pikiran menggunakan kemampuan otak akan
pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan
kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang melengkung, peta pikiran lebih
merangsang secara visual daripada metode pencatatan tradisional, yang cenderung
linear dan satu warna.
Para jenius kreatif menggunakan
bahasa gambar untuk menyusun, mengembangkan, dan mengingat pikiran mereka.
Sebagai contoh,
Leonardo da Vinci. Leonardo
menggunakan gambar, diagram, simbol, dan ilustrasi sebagai cara termurni untuk
menangkap pikiran-pikiran yang bermunculan di otaknya dan mencurahkannya di
kertas. Baginya, bahasa kata-kata berada di tempat kedua sesudah bahasa gambar
dan digunakan untuk memberi label, menunjukkan atau menjelaskan pikiran dan
penemuan kreatifnya. Gambar-gambar membantu Leonardo menjelajah pikirannya
dalam berbagai bidang, seni, ilmu faal, permesinan, akuanautik, dan biologi.
Contoh lain adalah,
Richard Feynman, fisikawan
pemenang hadiah nobel, ketika masih muda menyadari bahwa imajinasi dan
visualisasi adalah bagian terpenting dari proses pemikiran kreatif. Dengan begitu
ia memainkan permainan-permainan imajinasi dan belajar menggambar. Ia
menempatkan seluruh teori kuantum elektrodinamik ke bentuk visual dan
diagramatik yang baru. Ini menjurus ke pengembangan diagram Feynman yang
sekarang terkenal dengan representasi gambar dari interaksi partikel, yang
sekarang digunakan murid di seluruh dunia untuk membantu mereka memahami,
mengingat, dan menciptakan ide-ide dalam realisme fisika dan ilmu umum.
Dalam segala hal peta pikiran dapat digunakan. Buatlah peta pikiran Anda setiap
saat dan dalam segala hal. Tony Buzan, dalam bukunya yang berjudul Use Both Side of Your Brain, mengajak
untuk menggunakan peta pikiran di setiap waktu dan kesempatan. Misalnya Anda membuat
peta pikiran tentang “diri Anda sendiri”. Dengan Anda mengenal diri Anda
sendiri, gambar diri Anda, kegiatan yang dilakukan Anda setiap harinya. Apa
kesukaan Anda? Siapa saja yang Anda sayangi? Siapakah orang yang terdekat Anda?
Apa cita-cita Anda? Apa yang sering Anda khayalan? Binatang apa paling Anda
sukai? Dan banyak hal lain yang bias Anda jadikan objek untuk membuat peta
pikiran Anda.
Atau contoh lainnya, misalnya Anda membuat peta pikiran untuk
merencanakan liburan pada akhir pekan. Menentukan kapan waktu pelaksanaannya? Ke
mana tempat wisata yang akan dikunjungi, siapa saja yang Anda ajak?, bisa
mengajak istri dan anak-anak Anda atau teman-teman Anda. Transportasi apa yang akan
Anda digunakan? Akomodasi apa saja yang Anda perlu disiapkan untuk memenuhi
keperluan selama liburan di sana?
Barang yang akan dibawa, dokumentasi, dan seterusnya dengan menggunakan gambar
dan kata-kata kunci. Peta pikiran juga dapat dibuat misalnya untuk
menyelesaikan tugas-tugas kantor. Umpamanya Anda di kantos sebagai manager
marketing, membuat surat
atau proposal penawaran, atau promosi apa saja yang akan Anda lakukan untuk
memasarkan prodak Anda dan lain sebagainya yang berhubungan dengan marketing.
Saat otak menerima suatu informasi, ia akan berusaha menghubungkannya
dengan informasi lain yang sudah ada sebelumnya. Setiap hubungan ini akan
menciptakan koneksi baru di dalam otak. Itulah sebabnya kita lebih mudah
mempelajari ilmu di bidang yang akrab bagi kita daripada di bidang yang asing
bagi kita. Otak dapat lebih mudah dan lebih cepat menciptakan koneksi untuk
ilmu yang sudah akrab bagi kita.
No comments:
Post a Comment