Tuhan menciptakan kita dua mata, yaitu sebelah
kiri dan kanan. Yang berfungsi untuk melihat sesuatu yang berhubungan dengan
materi. Dengan mata kita bisa memandang keindahan panorama atau makluk lain,
dengan mata juga kita bisa menilai bahwa benda tersebut bagus atau jelek.
Sehingga dengan dibekali dua mata, kita dapat melihat keagungan Tuhan dengan
memandang ciptaan-Nya.
Lebih lanjut, mata mempunyai reseptor khusus
untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata
bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak
mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina
mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea,
aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan
terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan
jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
Dari retina bayangan tersebut dengan sinyal
listrik (elektromagnetik) diteruskan ke pusat penglihatan alam otak. Sinyal listrik
tersebut dibawa melalui jaringan syaraf penglihatan yang sangat canggih.
Setelah sampai di pusat penglihatan gambar benda tersebut ditafsirkan oleh otak
sehingga diketahui benda apa yang sedang dilihat.
Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel
kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus).
Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu.
Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu
yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus
berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus
berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke
tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning
hanya ada sel konus saja.
Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus
disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila
terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi
protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap.
Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut
juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.
Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa
iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga
macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru.
Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna.
Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas
disebut titik dekat (punctum proximum). Jarak terjauh saat
benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh (punctum remotum).
Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk ke mata tampak
seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari obyek, maka sudut kerucut
cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Baik sinar dari
obyek yang jauh maupun yang dekat harus direfraksikan (dibiaskan) untuk
menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat jelas. Pembiasan
cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut pemokusan. Cara
kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara
mengubah fokus lensa.
Dengan demikian, mata adalah jendela jiwa. Mata merupakan
sebuah indera anugrah dari sang pencipta tempat tercurahnya pikiran dan
perasaan. Mata dapat Melirik, Berkedip, Memandang, dan bahkan menetetesan air mata.
Kamu memiliki sepasang dua mata indah yang bekerja saling mengisi dan menunjang
satu sama lain yang selalu setia menemani hari-harimu. Ketika pikiran,
perasaan, dan tubuhmu menginginkannya untuk terbuka, maka mata pun akan tetap
terbuka, dan mata akan tertutup mengikuti lelahnya pikiran, perasaan, dan
tubuhmu. Dengan mata, seorang yang memiliki kekuatan meluluh lantakkan pikiran
dan perasaan seseorang. Fokus, Setia, dan jiwa bertanggung Jawab adalah tiga
perpaduan yang melambangkan kekuatan sesungguhnya. Tatap dan Pandanglah dunia
dengan kekuatan yang terpancar dari matamu!
No comments:
Post a Comment