Sunday, March 11, 2012

Kekuatan Pikiran


Manusia diciptakan Tuhan begitu sempurna, di samping diberi tubuh yang sempurna juga diberikan akal dan pikiran yang berfungsi untuk berpikir dan dengan pikiran atau akal tersebut manusia dapat atau bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk. Artinya, dengan pikiran seseorang bisa menentukan pilihannya. Sehingga pikiran merupakan sebagai alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih menjamin masa depan diri dan orang-orang yang dikasihinya.

Dalam psikologi-sosial, ilmuwan mendefinisikan “berpikir” sebagai bagaian terpenting yang membedakan manusia dari binatang, tumbuhan dan benda mati. Dengan berpikir, manusia bisa membedakan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat; antara yang positif dan yang negatif. Dengan begitu, ia bisa memilih yang cocok bagi dirinya dan bertanggung jawab atas pilihannya.

Dengan pikirannya tersebut juga, seseorang dapat menggali sebuah ilmu pengetahuan yang sebelumnya tidak pernah diketahui oleh manusia sebelumnya. Dari ilmu pengetahuan yang sederhana sampai pengetahuan yang rumit sekalipun, dengan pikiran manusia dari hasil penelitiannya dapat diungkap dan diketahui. Sampai berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini. Sehingga dari hasil pemikiran tersebut manusia bisa menguasai bumi bahkan menghancurkan bumi sekalipun manusia bias – walaupun tetap yang berkehendank adalah Tuhan. Walaupun pada dasarnya mungkin dari pengetahuan yang telah diungkap dan diketahui manusia sampai pada saat sekarang ini tidak seberapa, yaitu hanya sekitar 1 persen dari ilmu yang Tuhan punyai.

Dari hal tersebut di atas, dapat dibayangkan bahwa pikiran kita begitu dahsyatnya sehingga dapat menggali misteri alam menjadi sebuah ilmu pengetahuan, dan dengan ilmu pengetahuan tersebut kita dapat merubah suatu kehidupan yang akan ditempuh oleh kita sebagai manusia baik secara pribadi maupun kelompok terhadap diri kita dan alam semesta ini. Juga terhadap kita sebagai individu untuk mencapai apa yang diharapkan dan dicita-citakan.

Bukan masalah sebesar apa ilmu pengetahuan yang diketahui dan dikuasai oleh Anda? Dan ilmu apa yang paling dikuasai Anda? Tetapi pada dasarnya bagaimana pikiran yang Anda miliki tersebut dapat digunakan secara maksimal.

"Hari ini Anda tergantung pada pikiran yang datang saat ini. Besok Anda di tentukan oleh ke mana pikiran membawa Anda". Itulah sebuah kalimat bijak dari filsahat India kuno yang memberi makna bahwa perasaan dan perbuatan pasti di mulai dari pikiran. Pikiranlah apa yang menjadi pendorong bagi Anda dalam setiap perbuatan dan akan memberikan dampak yang sangat dahsyat dari perbuatan tersebut. Pikiranlah apa yang menentukan kondisi jiwa Anda, tubuh, kepribadian dan rasa percaya diri Anda.

Menurut Jack Canfield dan Mark Viktor, dalam karyanya yang berjudul Aladdin Faktor, ditemukan informasi yang menghentak kesadaran. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa setiap hari manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Satu-satunya yang dibutuhkan sejumlah besar pikiran tersebut adalah pengarahan. Jika arah yang ditentukan bersifat negatif maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari memori ke arah negatif. Sebaliknya, jika pengarahannya positif maka sejumlah pikiran yang sama pula akan keluar dari ruang memori ke arah yang positif.

Hasil penelitian yang dilakukan pada 1986 oleh peneliti dari Fakultas Kedokteran di San Francisco, menyimpulkan bahwa lebih dari 80 persen pikiran manusia bersifat negatif. Hasil penelitian ini memperkuat pernyataan bahwa nafsu cenderung mengarahkan atau menyuruh pada perbuatan yang buruk (negatif). Kalau dimenghitung dengan sederhana, maka 80 persen dari 60.000 pikiran seseorang yang keluar setiap harinya, berarti kita memiliki 48.000 pikiran negatif pada setiap hari. Sebanyak itu pula pikiran negatif akan mempengaruhi perasaan, perilaku, serta penyakit yang mendera jiwa dan raga. Jika demikian, kita harus ekstra hati-hati dalam memilih pikiran di benak kita.

Setiap orang sangat memperhatikan kelangsungan hidupnya. Tidak seorang pun memilih sesuatu yang berdampak negatif bagi dirinya. Seperti halnya, ketika Anda di hadapkan pada sebuah pilihan untuk memilih salah satu dari tiga hal yang baik, cukup dan jelek, maka pastinya Anda tidak akan memilih hal yang buruk. Contohnya, ketika Anda terasa lapar, dihadapan Anda tersaji tiga menu: makanan rumahan, makanan hotel berbintang lima, dan makanan dari keranjang sampah. Pasti Anda tidak akan memilih makanan dari keranjang sampah.

Jika manusia benar-benar tidak ingin meletakkan sesuatu yang berbahaya dalam tubuhnya, mengapa ia mengisi pikirannya dengan hal-hal yang berpengaruh negatif pada setiap aspek hidupnya, termasuk kesehatan jiwa dan raganya? Hal ini bergantung pada proses sebelumnya: orang tua, keluarga, lingkungan, sekolah, dan media informasi.

Kini saatnya Anda memlih berbagai pikiran seperti halnya Anda memilih makanan yang Anda santap dan pakaian yang Anda kenakan. Untuk mewujudkan itu semua, Anda harus tetap tawakal pada Tuhan. Anda mulai dari memahami arti pikiran dan kekuatannya.

No comments:

Post a Comment