Kekuatan Pikiran
Manusia diciptakan Tuhan begitu sempurna, di samping diberi tubuh yang
sempurna juga diberikan akal dan pikiran yang berfungsi untuk berpikir dan
dengan pikiran atau akal tersebut manusia dapat atau bisa membedakan mana yang
baik dan yang buruk. Artinya, dengan pikiran seseorang bisa menentukan pilihannya.
Sehingga pikiran merupakan sebagai alat ukur yang
digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih
menjamin masa depan diri dan orang-orang yang dikasihinya.
Dalam psikologi-sosial, ilmuwan mendefinisikan “berpikir” sebagai bagaian
terpenting yang membedakan manusia dari binatang, tumbuhan dan benda mati. Dengan
berpikir, manusia bisa membedakan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat; antara
yang positif dan yang negatif. Dengan begitu, ia bisa memilih yang cocok bagi
dirinya dan bertanggung jawab atas pilihannya.
Dengan pikirannya tersebut juga, seseorang dapat menggali sebuah ilmu
pengetahuan yang sebelumnya tidak pernah diketahui oleh manusia sebelumnya.
Dari ilmu pengetahuan yang sederhana sampai pengetahuan yang rumit sekalipun,
dengan pikiran manusia dari hasil penelitiannya dapat diungkap dan diketahui.
Sampai berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini.
Sehingga dari hasil pemikiran tersebut manusia bisa menguasai bumi bahkan
menghancurkan bumi sekalipun manusia bias – walaupun tetap yang berkehendank
adalah Tuhan. Walaupun pada dasarnya mungkin dari pengetahuan yang telah
diungkap dan diketahui manusia sampai pada saat sekarang ini tidak seberapa,
yaitu hanya sekitar 1 persen dari ilmu yang Tuhan punyai.
Dari hal tersebut di atas, dapat dibayangkan bahwa pikiran kita begitu
dahsyatnya sehingga dapat menggali misteri alam menjadi sebuah ilmu
pengetahuan, dan dengan ilmu pengetahuan tersebut kita dapat merubah suatu
kehidupan yang akan ditempuh oleh kita sebagai manusia baik secara pribadi
maupun kelompok terhadap diri kita dan alam semesta ini. Juga terhadap kita
sebagai individu untuk mencapai apa yang diharapkan dan dicita-citakan.
Bukan masalah sebesar apa ilmu pengetahuan yang diketahui dan dikuasai oleh
Anda? Dan ilmu apa yang paling dikuasai Anda? Tetapi pada dasarnya bagaimana
pikiran yang Anda miliki tersebut dapat digunakan secara maksimal.
"Hari ini Anda tergantung pada pikiran yang datang saat ini. Besok Anda
di tentukan oleh ke mana pikiran membawa Anda". Itulah sebuah kalimat
bijak dari filsahat India
kuno yang memberi makna bahwa perasaan dan perbuatan pasti di mulai dari
pikiran. Pikiranlah apa yang menjadi pendorong bagi Anda dalam setiap perbuatan
dan akan memberikan dampak yang sangat dahsyat dari perbuatan tersebut.
Pikiranlah apa yang menentukan kondisi jiwa Anda, tubuh, kepribadian dan rasa
percaya diri Anda.
Menurut Jack Canfield dan Mark Viktor, dalam karyanya yang berjudul Aladdin Faktor, ditemukan informasi yang
menghentak kesadaran. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa setiap hari manusia
menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Satu-satunya yang dibutuhkan sejumlah
besar pikiran tersebut adalah pengarahan. Jika arah yang ditentukan bersifat
negatif maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari memori ke arah negatif.
Sebaliknya, jika pengarahannya positif maka sejumlah pikiran yang sama pula akan
keluar dari ruang memori ke arah yang positif.
Hasil penelitian yang dilakukan pada 1986 oleh peneliti dari Fakultas
Kedokteran di San Francisco,
menyimpulkan bahwa lebih dari 80 persen pikiran manusia bersifat negatif. Hasil
penelitian ini memperkuat pernyataan bahwa nafsu cenderung mengarahkan atau menyuruh
pada perbuatan yang buruk (negatif). Kalau dimenghitung dengan sederhana, maka 80
persen dari 60.000 pikiran seseorang yang keluar setiap harinya, berarti kita
memiliki 48.000 pikiran negatif pada setiap hari. Sebanyak itu pula pikiran
negatif akan mempengaruhi perasaan, perilaku, serta penyakit yang mendera jiwa
dan raga. Jika demikian, kita harus ekstra hati-hati dalam memilih pikiran di
benak kita.
Setiap orang sangat memperhatikan kelangsungan hidupnya. Tidak seorang
pun memilih sesuatu yang berdampak negatif bagi dirinya. Seperti halnya, ketika
Anda di hadapkan pada sebuah pilihan untuk memilih salah satu dari tiga hal
yang baik, cukup dan jelek, maka pastinya Anda tidak akan memilih hal yang
buruk. Contohnya, ketika Anda terasa lapar, dihadapan Anda tersaji tiga menu:
makanan rumahan, makanan hotel berbintang lima,
dan makanan dari keranjang sampah. Pasti Anda tidak akan memilih makanan dari
keranjang sampah.
Jika manusia benar-benar tidak ingin meletakkan sesuatu yang berbahaya dalam
tubuhnya, mengapa ia mengisi pikirannya dengan hal-hal yang berpengaruh negatif
pada setiap aspek hidupnya, termasuk kesehatan jiwa dan raganya? Hal ini
bergantung pada proses sebelumnya: orang tua, keluarga, lingkungan, sekolah,
dan media informasi.
Kini saatnya Anda memlih berbagai pikiran seperti halnya Anda memilih
makanan yang Anda santap dan pakaian yang Anda kenakan. Untuk mewujudkan itu
semua, Anda harus tetap tawakal pada Tuhan. Anda mulai dari memahami arti
pikiran dan kekuatannya.
No comments:
Post a Comment