"Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang
mereka kerjakan."
(Luth As.)
Ia orang yang dengan
kelembutan dan kasih sayangnya, berdakwah kepada kaumnya. Ia mengajak mereka
hanya untuk menyembah kepada Allah Swt yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan melarang
mereka untuk melakukan kejahatan dan kekejian. Namun dakwah beliau berhadapan
dengan hati yang keras dan jiwa yang sakit serta penolakan yang berasal dari
kesombongan.
Ia nabi yang menghadapi
kaumnya yang melakukan berbagai kejahatan yang tidak biasa dilakukan oleh
penjahat manapun. Mereka merampok dan berkhianat kepada sesama teman serta
berwasiat dalam kemungkaran.
Bahkan catatan kejahatan
mereka ditambah dengan kejahatan baru yang belum pernah terjadi di muka bumi.
Mereka memadamkan potensi kemanusiaan mereka dan daya kreatifitas yang ada
dalam diri mereka. Yaitu kejahatan yang belum pernah dilakukan seseorang pun
sebelum mereka di mana mereka berhubungan seks dengan sesama kaum pria (homo
seks) dan sesama kaum wanita (lesbi).
Ia nabi satu-satunya yang
menghadapi kaum yang berprilaku menyimpang dalam kodratnya pada saat itu.
Siapakah nabi ini? Tentu saja nabi Luth a.s.
Berdakwah kepada kaum Sadum
Luth adalah salah satu nabi yang diutus untuk negeri Sadum dan Gomorrah. Ia
diangkat menjadi nabi pada tahun 1900 SM. Ia ditugaskan berdakwah kepada Kaum
yang tinggal di negeri Sadum, Syam, Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 27 kali dalam Alquran. Ia menikah dengan
seorang gadis yang bernama Ado kemudian memiliki 2 anak
perempuan. Ia meninggal di Desa Shafrah di Syam, Palestina. Dalam
riwayat lain, dikisahkan bahwa istri Luth bernama Wa'ilah. Ia merupakan istri Luth yang tak
beriman kepada Allah dan tak mengakui kerasulan luth, sehingga ia meninggal
dalam bencana tersebut bersama dengan umat Luth.
Ayahnya yang bernama Haran
(Abara'an) bin Tareh adalah saudara kandung dari Ibrahim, ayahnya kembar dengan
pamannya yang bernama Nahor. Silsilah lengkapnya adalah Luth bin Haran bin Azara bin Nahur
bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.
Ia merupakan
salah satu pengikut Nabi Ibrahim dan ikut dengannya swaktu Ibrahim hijrah. Dan,
sewaktu mereka berada di Mesir berusaha bersama dalam bidang perternakan yang
berhasil dengan baik. Binatang ternaknya berkembang biak. Dalam waktu yang
singkat jumlahnya sudah berlipat ganda, sehingga tidak dapat ditampung di tempat
yang tersedia... >>> untuk lebih lengkapnya silahkan Download buku ini.
No comments:
Post a Comment